Menlu kecam serangan pada tabloid penghina Nabi Muhammad
Menlu Retno sekaligus mengucapkan bela sungkawa pada keluarga korban.
Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi mengutuk serangan ekstremis pada tabloid Charlie Hebdo di Paris, Prancis, kemarin. Tindakan terorisme itu, menurutnya, tidak bisa dibenarkan.
"Indonesia mengecam keras serangan ini," ujarnya saat jumpa pers di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (8/1).
Menlu sekaligus mengucapkan bela sungkawa pada keluarga korban, maupun pada bangsa Prancis secara keseluruhan. "Our deepest condolences."
Kemlu telah berkoordinasi dengan Kedutaaan Besar Republik Indonesia di Paris. Tidak ada korban warga negara Indonesia dalam tragedi tersebut. Tapi ada kemungkinan sentimen anti muslim akan cukup meningkat di Negeri Anggur. Alhasil, WNI muslim diharap berhati-hati.
"Pemerintah Indonesia mengimbau kepada segenap warga negara Indonesia yang berada di Perancis untuk dapat menghindari tempat-tempat keramaian, dan menghubungi perwakilan Indonesia (KBRI Paris dan KJRI Marseille) yang berada di wilayah masing-masing sekiranya membutuhkan bantuan," tulis pernyataan pers Kemlu tadi pagi.
Charlie Hebdo merupakan tabloid satir yang kerap mengomentari isu-isu politik dan agama dalam kemasan humor. Redaksi tabloid yang berdiri sejak 1969 itu terkenal kerap menghina simbol agama, baik itu Islam, Kristen, maupun Yahudi.
Sebelum serangan kemarin, tabloid itu pernah dilempar molotov pada 2011, akibat mengangkat kartun satir Nabi Muhammad. Pemimpin umat Islam ini digambar di halaman depan sambil berkata "Kalian dicambuk 100 kali kalau tidak ketawa dengan edisi ini."