Mesin pesawat TransAsia rusak 37 detik usai lepas landas
Mesin turbo kembar milik pesawat ini mengalami gangguan di ketinggian 1.200 kaki di atas permukaan laut.
Kecelakaan pesawat TransAsia pada Rabu lalu diakibatkan mesinnya tidak berfungsi baik. Rupanya kejadian tersebut berlangsung hanya 37 detik usai lepas landas dari Bandara Songshan di Taiwan.
Para kru pesawat lewat radio mengatakan telah mematikan mesin kanan pesawat yang biasanya dilakukan untuk keadaan darurat seperti terganggunya pasokan bahan bakar. Dewan Keselamatan Penerbangan Taiwan juga mengatakan jika data dari kotak hitam tidak menunjukkan adanya api dari mesin pesawat tersebut.
Mesin turbo kembar milik pesawat ini mengalami gangguan di ketinggian 1.200 kaki di atas permukaan laut. Kedua pilot juga diperkirakan melakukan kesalahan dengan menyalakan ulang mesin.
"Jika ada sinyal api keluar dari satu mesin, mesin yang lainnya akan berhenti berfungsi jika dimatikan secara manual," ujar Dewan Kesehatan Penerbangan Taiwan, Thomas Wang seperti dilaporkan surat kabar Daily Mirror, Sabtu (7/2).
"Mesin yang mati itu jadi 'nganggur' dan akhirnya tidak menghasilkan dorongan. Kesalahan pilot, mungkin mereka mencoba menyalakan ulang mesin tersebut namun tak berhasil," lanjutnya.
Pesawat buatan Prancis dan Italia ATR 72-600 ini memang dapat bekerja hanya dengan satu mesin.
"Mungkin para pilot membuat kesalahan dengan mematikan mesin lainnya hingga membuat pesawat ini tidak terbang dan terhenti dalam kondisi fatal," katanya.
Thomas juga mengatakan sayap pesawat tersebut tidak lagi mengudara dan membuat pesawat terus terbang rendah, hingga akhirnya menabrak jembatan layang.
"Namun saya salut pilot dan kopilotnya terus berusaha menyelamatkan pesawat hingga melakukan pendaratan darurat," tuturnya memuji.