Obama akui kewalahan hadapi ISIS
"Butuh waktu buat merontokkan mereka," ujar Obama.
Perang antara pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat melawan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah sudah menuai sejumlah keberhasilan. Namun setelah diberi laporan dari para pemimpin militer, Presiden Amerika Barack Hussein Obama mengakui perang melawan ISIS akan memakan waktu.
"Ini tidak akan cepat beres," kata Obama kepada wartawan kemarin. "Kampanye ini jagka panjang. ISIS oportunistik dan gesit. Butuh waktu buat merontokkan mereka," ujar dia, seperti dilansir Financial Review, Selasa (7/7).
Obama menyampaikan pernyataannya itu saat mengunjungi Pentagon. Dia bertemu sejumlah pemimpin militer termasuk Menteri Pertahanan Ashton Carter dan Jenderal Martin Dempsey, Kepala Staf Gabungan dalam operasi melawan ISIS.
Sejak musim panas tahun lalu, Amerika dan pasukan koalisi sudah menggempur ISIS sebanyak lebih dari 5.000 kali serangan udara di Irak dan Suriah.
Obama menyoroti pertempuran di Kota Kobane, Suriah dan Tal Abyad, serta Tikrit di Irak. Menurut dia ISIS sudah kehilangan lebih dari seperempat wilayah yang pernah mereka kuasai. Namun kelompok militan pimpinan ABu BAkar al-Baghdadi itu masih menguasai sejumlah kota penting di Irak dan Suriah.
"Dengan serangan militer memang ada beberapa kemajuan tapi juga ada kemunduran," kata Obama.
Sejak musim panas tahun lalu Obama sudah mengirim 3.500 pelatih militer ke Irak. Dia berjanji tidak akan mengerahkan pasukan Amerika berperang di sana.