Para pengemudi bersiaplah, konvoi truk tanpa sopir sukses di Eropa
Enam kendaraan buatan Volvo dan Daimler itu terhubung lewat wi-fi. Tempuh rute Swedia-Belanda tanpa insiden
Konvoi enam truk tanpa sopir yang bergerak semi-otomatis berhasil tiba dengan selamat di Pelabuhan Kota Rotterdam, Belanda, kemarin. Kendaraan itu berasal dari Jerman dan Swedia, hasil percobaan gabungan perusahaan otomotif Daimler, DAF, Scania, serta Volvo.
Situs berita Quartz melaporkan, Kamis (7/4), rombongan mobil berteknologi canggih itu butuh waktu sepekan menuntaskan perjalanan. Satu truk, buatan Scania, bahkan menempuh 2.000 kilometer dan melintasi empat perbatasan negara, hingga akhirnya sampai di Rotterdam.
-
Siapa pelatih Jerman saat melawan Belanda? Sejak awal, Deniz Undav diberikan kepercayaan untuk mengisi posisi ujung tombak tim Jerman. Ia membalas kepercayaan Julian Nagelsmann dengan penampilan yang sangat mengesankan.
-
Kenapa Jaka Sembung melawan Belanda? Ia juga akan meyakinkan masyarakat bahwa kolonialisme merupakan bentuk perbudakan dan akan merugikan kampung ketika sudah berhasil dikuasai.
-
Apa yang dilakukan Jaka Sembung untuk melawan Belanda? Ia kemudian marah dan menghancurkan patok-patok serta papan besar yang menjadi penanda bahwa tanah serta sawah warga menjadi milik Belanda. Bermodalkan golok, Parmin alias Jaka Sembung mematahkan papan dan meminta petani menginjak-injaknya sebagai bentuk dukungan anti kolonialisme.
-
Apa hasil akhir dari pertandingan Belanda vs Jerman? Belanda dan Jerman harus puas berbagi poin setelah pertandingan berakhir imbang 2-2 pada matchday 2 UEFA Nations League 2024/2025 yang berlangsung di Johan Cruyff Arena, Amsterdam, pada Rabu (11/9/2024) dini hari WIB.
-
Mengapa Jerman menginvasi Polandia? Jerman ingin mendapatkan kembali wilayah yang hilang akibat Perjanjian Versailles setelah Perang Dunia I, seperti Kota Danzig dan Koridor Polandia yang memisahkan Jerman dengan Prusia Timur.
-
Dimana pasukan Belanda mendarat di Jawa Timur? Kabupaten Tuban, Jawa Timur menjadi lokasi pendaratan pasukan agresi militer Belanda ke-II.
"Ini eksperimen yang menarik, karena setiap mobil bisa berangkat dari pabrikan langsung menuju pabrikan yang sama," kata Eric Jonnaert, Presiden Perusahaan yang membawahi keenam pabrikan otomotif Eropa itu.
Truk ini bisa berjalan semi-otomatis, mengikuti kendaraan induk yang sudah diatur rutenya dengan sistem 'peleton'. Masing-masing kendaraan terhubung lewat wi-fi, sehingga kendaraan di belakang induk akan bisa mengikuti dalam jarak rapat, termasuk saat menambah kecepatan maupun mengerem.
Konvoi truk tanpa pengemudi ini, menurut penelitian, lebih menghemat bahan bakar 15 persen, mengurangi risiko kecelakaan, serta dapat menekan ongkos bagi perusahaan.
Melain Schultz van Haegen, Menteri Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Belanda, mengapresiasi terobosan ini. Dia meyakini sistem truk otomatis akan membuat jalanan lintas Eropa lebih aman dan bebas kemacetan. Apalagi sebagian besar kecelakaan dipicu oleh manusia. "Truk-truk ini terbukti memiliki kemampuan menjaga jarak aman satu sama lain," tuturnya.
Selama ini, eksperimen mobil tanpa sopir yang banyak disoroti adalah proyek Google dan Ford. Namun dua perusahaan Amerika Serikat itu fokus pada mobil penumpang. Sedangkan pabrikan Eropa ini bermimpi angkutan umum di masa depan mengandalkan sistem otomatisasi.
"Saya dengar perusahaan seperti Unilever tertarik mengadopsi teknologi ini untuk armada logistiknya mulai 2017," kata Dirk-Jan de Bruijn, Direktur Teknik Sistem Peleton.
(mdk/ard)