Paus Fransiskus Tolak Bertemu Menlu AS Mike Pompeo
Hal ini terjadi karena Paus mengatakan tidak menerima politisi selama masa pemilihan umum (di Amerika Serikat).
Vatikan menolak pertemuan antara Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo dengan Paus Fransiskus. Hal ini terjadi karena Paus mengatakan tidak menerima politisi selama masa pemilihan umum (di Amerika Serikat).
Dua diplomat tertinggi vatikan, Sekretaris Negara Kardinal Pietro Parolin dan Menteri Luar Negeri Uskup Agung Paul Gallagher, mengatakan Paus Fransiskus tidak akan menerima Pompeo.
-
Kapan prangko Paus Fransiskus diluncurkan? Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) dan PT Pos Indonesia meluncurkan prangko seri khusus dalam rangka menyambut kunjungan bersejarah Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-6 September 2024.
-
Apa yang dilakukan Paus Fransiskus di Indonesia? Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia yang juga merupakan Kepala Negara Vatikan, mengadakan kunjungan di Indonesia.
-
Apa kegiatan Paus Fransiskus di Indonesia? Selama 4 hari kunjungan beliau Yang Teramat Mulia, Sri Paus akan melakukan pertemuan kenegaraan, pertemuan dengan korps diplomatik dan wakil-wakil masyarakat, pertemuan dengan tokoh lintas agama di Masjid Istiqlal, serta Misa Kudus
-
Siapa yang menyambut Paus Fransiskus di Indonesia? Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri acara penyambutan kunjungan kenegaraan Pemimpin Gereja Katolik Dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus di Istana Negara hari ini.
-
Kapan Paus Fransiskus tiba di Indonesia? Pada Selasa (3/9/2024), Paus Fransiskus tiba di Bandara Internasional Soekarna-Hatta dengan menaiki pesawat komersil dari maskapai Alitalia.
“Paus telah mengatakan dengan jelas bahwa tokoh politik tidak diterima dalam periode pemilihan, itulah alasannya,” jelas Kardinal Parolin menurut kantor berita AFP, seperti dikutip dari laman BBC News, Kamis (1/10).
Langkah itu menambah pertikaian diplomatik menyusul komentar Pompeo tentang China dan Gereja Katolik. Vatikan menuduh Pompeo mencoba menggunakan masalah tersebut untuk menarik pemilih dalam pemilihan presiden AS pada November.
Dalam sebuah artikel awal bulan ini, Pompeo mengatakan Gereja Katolik mempertaruhkan “otoritas moralnya” dengan memperbaharui kesepakatan dengan China mengenai pengangkatan uskup.
Kesepakatan itu terjadi pada 2018, dan Paus Fransiskus berharap kesepakatan tersebut “akan memungkinkan luka-luka masa lalu diatasi” serta membawa kesatuan Katolik penuh di China.
Sedangkan Pompeo dalam pidatonya Rabu kemarin di Roma, meminta Vatikan agar mempertahankan kebebasan beragama di China dan mengatakan “tidak ada kebebasan beragama di tempat lain yang kondisinya sedang dalam tekanan lebih dari di China”.
Kardinal Parolin menyebutkan ada kemungkinan komentar Pompeo dibuat untuk mendorong umat Katolik mendukung Trump pada pemungutan suara nanti.
Trump sendiri telah menerima dukungan dari gerakan agama konservatif termasuk para pemilih Katolik konservatif, yang beberapa di antaranya menganggap Paus Fransiskus terlalu liberal.
Reporter Magang: Galya Nge
(mdk/pan)