Pemimpin gereja Libanon ingin berdialog dengan ISIS
"Kemanusiaan satu-satunya cara kita berbagi. Mari berdialog dan mencapai kesepahaman," kata dia.
Pemimpin gereja Maronite Libanon Beshara Rahi menyerukan dialog dengan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) setelah kelompok ekstremis itu mengusir warga Kristen di Kota Mosul, Irak.
"Kemanusiaan satu-satunya cara kita berbagi. Mari berdialog dan mencapai kesepahaman," kata dia dalam pidatonya Rabu lalu, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Kamis (24/7).
"Kalian berpegang kepada bahasa senjata, terorisme, kekerasan dan pengaruh, tapi kami berpegang kepada bahasa dialog, pengertian, dan menghormati satu sama lain," kata Rai.
Beberapa hari sebelumnya kelompok ISIS mengancam warga Nasrani di Kota Mosul untuk masuk Islam atau membayar pajak khusus, atau bahkan dibunuh. Ribuan umat Kristen akhirnya mengungsi dari kota itu.
Pendeta Maronite Abdo Abu Kasm yang sekaligus kepala pusat media Katolik mengatakan tujuan dialog dengan ISIS itu untuk memulangkan kembali warga Kristen ke Mosul dan membangun budaya damai dan kasih sayang antar sesama.
"Warga Kristen selama ini selalu menjadi anak dari Mosul. Mereka sudah ada di sana sejak masa Kekristenan tenggelam," kata dia.