Pendukung Trump ancam kudeta bila Clinton menang pemilu
Dan Bowman, salah satu pendukung Trump dari Cincinnati, mengatakan Clinton tidak pantas jadi presiden AS dan dia akan melakukan kudeta bila Clinton jadi presiden. Jika kudeta tidak mempan, Bowman mengancam akan membunuh Clinton.
Banyaknya hal negatif yang dituduhkan pada calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, membuat pendukungnya geram. Karenanya, seorang pendukung Trump mengancam akan melancarkan kudeta jika Hillary Clinton, rival Trump dalam ajang pemilu AS, menjadi presiden.
Dan Bowman, pria asal Cincinnati mengatakan Clinton tidak pantas menjadi orang nomor satu di Negeri Paman Sam. Dia bersedia melakukan berbagai upaya untuk menggulingkan Clinton, salah satunya dengan melakukan kudeta.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Apa itu Pemilu? Pemilihan Umum atau yang biasa disingkat pemilu adalah suatu proses atau mekanisme demokratis yang digunakan untuk menentukan wakil-wakil rakyat atau pemimpin pemerintahan dengan cara memberikan suara kepada calon-calon yang bersaing.
"Saya akan melakukan apapun untuk menggulingkan Clinton dari kekuasaan, meski karenanya saya menjadi seorang yang patriotik," ucap Bowman, seperti dikutip dari The Independent, Selasa (18/10).
Ancaman dari pendukung semakin sering terjadi mengikuti sengitnya pertarungan kedua capres AS tersebut. Trump sendiri sering mengatakan, pemilu kali ini akan dicurangi, tak hanya itu, dia juga selalu mengatakan Clinton harus dipenjara akibat kasus korupsi.
Sebelumnya, Bowman pernah diwawancara oleh Boston Globe. Dalam pernyataannya dia serius akan menggulingkan Clinton dari Gedung Putih bila terpilih nanti.
"Jika dia (Clinton), berada di Gedung Putih, saya akan berupaya memulai kudeta. Dia harus ditembak, atau paling tidak dipenjara. Itu menurut saya," ucapnya.
"Jika memang perlu, kami akan melakukan revolusi untuk mengeluarkan dia dari Gedung Putih. Mungkin akan banyak pertumpahan darah, namun saya siap demi negeri ini," lanjut Bowman.
Sementara itu, Juru Bicara Paspampres AS atau dikenal dengan Secret Service, mengatakan sudah mengetahui adanya ancaman dari Bowman, namun dia enggan mengomentarinya.
"Secret Service tidak akan memberikan informasi terkait operasi pengamanan," ujarnya.
Tim Kampanye Trump sendiri mengatakan mereka tidak bertanggung jawab atas semua ancaman yang dilancarkan para pendukung.
"Kami menolak berbagai bentuk kekerasan dan tidak akan mengizinkan kekerasan sebagai bagian dari kampanye kami," demikian seperti dikutip dari pernyataan tertulis Tim Kampanye Trump.
Baca juga:
Tiga pekan jelang pemilu AS, Clinton unggul 11 poin dari Trump
Miliarder Silicon Valley sumbang USD 1,25 juta dukung Donald Trump
Dituduh lakukan pelecehan seks, Trump sebut dirinya korban
Kondisi Kantor Partai Republik di North Carolina usai dibom molotov