Pendukung Trump ditangkap bikin bom pipa dan ancam Muslim
Dia sudah diincar polisi setempat selama lebih dari dua pekan.
William Celli (55) dicokok polisi usai dimata-matai selama lebih dari dua pekan. Pria ini ditangkap lantaran membangun bom pipa dan juga mengancam Muslim.
Celli juga diketahui pendukung berat bakal calon presiden Amerika Serikat Donald Trump.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
Pria California ini dicokok pada Minggu siang waktu setempat di Richmond, California, Amerika Serikat. Sebelumnya, polisi sendiri telah menggeledah rumahnya dan ditemukan bahan serta alat untuk membuat bom pipa.
Dilansir dari the Guardian, Selasa (22/12), Celli juga merupakan seorang rasis. Dari akun sosial media Facebook miliknya, lelaki ini diketahui sering sekali mengancam para muslim di Amerika.
Penah suatu kali dia menulis dan mengklaim anggota masjid di daerahnya merayakan penyerangan di Paris dan dia menyarankan seluruh muslim di Amerika seharusnya dikembalikan 'ke asalnya'.
Dia sendiri pernah mengunggah foto bom pipa yang ditaruh di atas meja di luar sebuah rumah, dengan tulisan, "Saya bangun semua ini sendirian."
Teman kecil Celli, Maria DiLoreto Banks mengatakan mendapat informasi mengenai temannya itu dari kepolisian sejak dua pekan lalu.
"Saya hanya berpikir mereka berbohong karena saya tidak mendengar apa pun mengenai dia," sahut Banks.
Bukti dia penggemar berat Donald Trump juga ditampilkan di Facebook. Dia mengharapkan pengusaha tajir Negeri Paman Sam itu menjadi Presiden Amerika Serikat selanjutnya.
"Donald Trump kembali beraksi. Saya senang pemimpin sekarang, dia oke, namun pria ini tahu poin untuk menjadi panutan. Saya akan mengikuti PRIA ini sampai ke ujung dunia," tulis Celli pada 21 Oktober silam.
Investigasi pada Celli bermula sejak 4 Desember, kala itu, seorang anggota masjid al-Rahman melapor pada polisi bahwa Celli berteriak mengancam anggota masjid lainnya pada saat salat Jumat.
Kini, Celli masih diperiksa polisi. Untuk sementara, dia dituduh melakukan tindakan teror dengan mengancam, dan kepemilikan barang teroris.
Baca juga:
Trump makin unggul, pemilih Republik dukung larangan muslim masuk AS
Warga Amerika lebih suka orang muslim dibanding Donald Trump
Putin ternyata kagumi Donald Trump, sebut sang capres 'bertalenta'
Makin akrab, Trump sebut Putin tak mungkin bunuh wartawan