Pentolan ISIS sebut Trump orang gila, tak punya otak
Pentolan ISIS sebut Trump orang gila, tak punya otak. Abu Omar Khorasani ISIS yang mengepalai kelompok teror di Afghanistan menyebut presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump orang gila. Hal ini disebabkan Trump adalah orang yang benci Muslim dan kebenciannya akan membantu perjuangan kelompok teror tersebut.
Abu Omar Khorasani, komandan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) yang mengepalai kelompok teror di Afghanistan menyebut presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump orang gila. Hal ini disebabkan Trump adalah orang yang benci Muslim dan kebenciannya akan membantu perjuangan kelompok teror tersebut.
"Dia adalah orang yang benar-benar gila. Kebenciannya terhadap Muslim akan membuat pekerjaan kami jauh lebih mudah," kata Khorasani kepada Reuters seperti dilansir dari laman Daily Mail, Selasa (15/11).
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa yang dikatakan Donald Trump tentang dirinya dan Israel? "Saya presiden terbaik dalam sejarah Israel. Tidak ada yang melakukan apapun seperti yang saya lakukan ke Israel," kata Trump Maret lalu dalam wawancaranya dengan Israel Hayom.
Khorasani dan anggota jihadis lainnya berencana untuk memanfaatkan Trump sebagai alat propaganda untuk menggalang ribuan pejuang baru dari negara Barat yang tidak puas terhadap kepemimpinan Trump dan merencanakan teror besar di seluruh dunia.
Menurut Khorasani, kebijakan Trump melarang Muslim dan imigran dari negara-negara yang memiliki sejarah 'pengekspor' terorisme masuk ke AS adalah salah besar.
"Presiden Barack Obama setidaknya masih punya otak dibandingkan Trump," ujar Khorasani.
Dia menambahkan, "Para pemimpin kami yang rutin memantau pemilu AS sama sekali tidak menduga bahwa Amerika akan menggali kuburan mereka sendiri dengan memilih Trump sebagai presiden."
Seperti diketahui, dalam masa kampanye Trump telah menjanjikan untuk mengalahkan kelompok teror dan Islam radikal seperti saat AS memenangkan Perang Dingin. Trump juga akan melarang Muslim masuk ke AS karena menurutnya sangat sulit membedakan antara jihadis dan muslim moderat.
Baca juga:
Ini alasan ISIS doakan Trump jadi presiden Amerika
Trump yakin bisa tumpas ISIS dalam sebulan, bila jadi presiden AS
ISIS rayakan kemenangan Trump, sebut AS bakal hancur sendiri
Menebak strategi Donald Trump perangi kelompok Islam radikal