Populasi Rusa di AS Terinfeksi Covid dan Dikhawatirkan Menyebar ke Manusia
Penelitian baru menemukan, virus corona menyebar secara signifikan di populasi rusa berekor putih di Amerika Serikat, memicu kekhawatiran para pakar terkait penularan hewan ke manusia.
Penelitian baru menemukan, virus corona menyebar secara signifikan di populasi rusa berekor putih di Amerika Serikat, memicu kekhawatiran para pakar terkait penularan hewan ke manusia.
Dokter hewan di Pennsylvania State University AS menemukan infeksi Covid-19 aktif di sedikitnya 30 persen rusa berekor putih di negara bagian Iowa selama 2020, seperti diungkapkan penelitian tersebut.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa ilmuwan meneliti virus purba di Himalaya? Penelitian itu memberi gambaran singkat tentang bagaimana virus beradaptasi dengan perubahan iklim selama ribuan tahun.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
Temuan ini juga diverifikasi ilmuwan federal di Laboratorium Badan Dokter Hewan Nasional dan sepakat dengan penelitian sebelumnya yang diterbitkan pada Agustus yang menunjukkan 40 persen populasi rusa di wilayah Midwest dan Timur Laut AS memiliki antibodi SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan infeksi Covid.
Para ahli sekarang khawatir hewan ini bisa menyebarkan virus tanpa batas. Mereka khawatir hal ini dapat menyebabkan penularan virus dari hewan ke manusia.
“Jika virus memiliki peluang untuk menemukan inang alternatif selain manusia, yang kami sebut reservoir, itu akan menciptakan tempat berlindung yang aman di mana virus dapat terus beredar bahkan jika seluruh populasi manusia menjadi kebal,” jelas salah satu penulis penelitian dan ahli virologi veteriner di Penn State University, Suresh Kuchipudi, kepada NPR.
“Dan menjadi lebih dan semakin rumit untuk ditangani atau bahkan memberantas virus tersebut,” lanjutnya, dikutip dari Al Arabiya, Selasa (16/11).
“Jika kita ingin terus proaktif terkait varian-varian yang muncul – dan tidak kaget dengan yang tiba-tiba muncul – ada keperluan mendesak untuk terus memantau SARS-CoV-2 di dunia satwa, khususnya pada hewan yang bisa menjadi reservoir, seperti rusa,” jelas Kuchipudi.
Ahli mikrobiologi di Penn State dan salah satu pemimpin penelitian, Vivek Kapur mengatakan, hal “mengejutkan” menemukan betapa banyak kasus positif Covid-19 yang terdeteksi melalui pemeriksaan kelenjar getah bening hampir 300 rusa, 100 di antaranya rusa liar.
“Jadi, rusa-rusa ini adalah rusa jalanan atau rusa yang hidup bebas yang dibunuh oleh pemburu (untuk dimakan),” kata Kapur.
Penelitian lebih lanjut
Ketika populasi hewan menjadi reservoir, hal itu dapat menyulirkan strategi pengendalian virus. Profesor virologi Universitas Cornell, Dr Diego Diel mengatakan, masih belum diketahui apakah rusa berekor putih adalah “sebenarnya reservoir virus-virus ini.”
Dia mengatakan penelitian tersebut masih belum jelas apakah rusa-rusa ini benar-benar dapat "menularkan virus dan mempertahankan penularan di lapangan," atau apakah mereka dapat menginfeksi manusia.
"Itu semua adalah pertanyaan yang sangat penting yang masih belum terjawab," katanya.
Sementara penelitian berfokus pada populasi rusa di Iowa, menurutnya "tidak ada alasan untuk percaya bahwa hal yang sama tidak terjadi di negara bagian lain di mana ada rusa.”
Menurut Informasi Pengendalian Satwa Liar, ada sekitar 25 juta rusa di AS dan jumlahnya terus meningkat.
(mdk/pan)