Prancis akan gratiskan biaya aborsi
Menurut peraturan itu, biaya yang ditanggung pemerintah tidak akan melebihi Rp 5,5 juta.
Pemerintah Prancis akan menanggung semua biaya aborsi bagi semua perempuan dan menggratiskan biaya kontrasepsi bagi perempuan muda (15-18 tahun). Peraturan itu diajukan Majelis Nasional negara tersebut.
"Perempuan yang ingin menggugurkan kandungan yang tak diinginkannya harus dibiayai negara," demikian salah satu pasal dalam peraturan itu, seperti dilansir Huffington Post, Minggu (28/10).
Asuransi kesehatan nasional saat ini telah menanggung penuh biaya aborsi bagi remaja perempuan dan warga miskin. Sementara untuk perempuan dewasa, negara hanya menanggung 80 persen biaya total atau bisa mencapai Rp 5,5 juta. Sementara untuk perempuan yang akan melakukan prosedur kontrasepsi, negara hanya menanggung biaya separuhnya.
Sejumlah kelompok pembela hak perempuan menyatakan biaya hanya salah satu dari masalah yang harus mereka hadapi. Mereka juga mengatakan terlalu sedikit jumlah dokter yang menawarkan layanan aborsi dan mereka butuh informasi dokter mana saja yang melakukannya.
Menurut peraturan itu, biaya yang ditanggung pemerintah tidak akan melebihi Rp 5,5 juta. Namun sejumlah layanan aborsi di Prancis mematok harga lebih dari itu.
Prancis merupakan salah satu negara di Eropa yang mengizinkan perempuan muda melakukan aborsi tanpa harus seizin orangtua. Pada 1988 Prancis juga menjadi negara pertama yang mengizinkan pengguguran janin.