46 Perusahaan Bakal Impor 1,3 Juta Sapi Hidup untuk Program Makan Bergizi Gratis yang Diusung Prabowo
Sudah ada 46 perusahaan dari dalam dan luar negeri yang berkomitmen untuk mendatangkan 1,3 juta ekor sapi.
Kementerian Pertanian (Kementan) mulai buka-bukaan terkait mekanisme program Makan Bergizi Gratis yang diusung kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Diketahui, Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program unggulan Prabowo dalam kampanye Pilpres 2024.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menyampaikan bahwa program makanan bergizi bagi anak-anak sekolah direncanakan mulai berjalan pada tahun 2025. Program yang dulu dinamai makan siang gratis ini akan menjangkau sekitar 83 juta siswa.
Menurutnya, Presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto berencana menyediakan makanan bergizi secara gratis, sementara untuk memenuhi kebutuhan susu dan daging, Indonesia membuka peluang bagi sektor swasta untuk mengimpor sapi hidup.
Dia mengungkapkan sudah ada 46 perusahaan dari dalam dan luar negeri yang berkomitmen untuk mendatangkan 1,3 juta ekor sapi.
“Pemerintah akan memberikan dukungan dalam hal perizinan dan menyiapkan lahan seluas 1 juta hektare untuk memelihara sapi. Kami juga berharap ada keterlibatan dari Jepang dalam program ini,” kata Sudaryono dalam keterangannya selama melakukan kunjungan kerja di Jepang, Kamis (17/10).
Siapa Perusahaan Tersebut?
Meski demikian, tidak disebutkan daftar 46 perusahaan dalam negeri maupun asing yang akan gotong royong menyukseskan program Makan Bergizi Gratis.
Selama melakukan kunjungan kerja di Jepang, Wamentan Sudaryono terlebih dulu menghadiri diskusi Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Tokyo yang bertajuk Prioritas Pembangunan Pertanian di Pemerintahan Prabowo-Gibran.
Selain itu, Wamentan Sudaryono juga turut menghadiri dialog terkait kebijakan dan inisiatif untuk sektor pertanian, serta kerjasama internasional dengan Perwakilan Bank Indonesia (BI) di Tokyo, Jepang.
Dalam kesempatan tersebut, Wamentan Sudaryono menyampaikan komitmen pemerintah Indonesia untuk memperkuat pengembangan sumber daya manusia (SDM) pertanian yang modern. Tak hanya itu, Wamentan Sudaryono juga mendorong peningkatan ekspor komoditas pertanian nasional di pasar Jepang.