Saksi sebut 4 agen temui diplomat dan manajer maskapai Korut
Seorang pejabat Kedutaan Besar Korea Utara dan manajer maskapai Korea Utara Air Koryo bertemu dengan para tersangka pembunuhan Kim Jong Nam. Mereka terlihat dalam rekaman video di bandara yang diputar di pengadilan di Kuala Lumpur, Senin (6/11).
Seorang pejabat Kedutaan Besar Korea Utara dan manajer maskapai Korea Utara Air Koryo bertemu dengan para tersangka pembunuhan Kim Jong Nam. Mereka terlihat dalam rekaman video di bandara yang diputar di pengadilan di Kuala Lumpur, Senin (6/11).
Pelaku terdiri dari dua wanita, yaitu Siti Aisyah dari Indonesia dan Doan Thi Huong dari Vietnam, dan empat pria didakwa atas pembunuhan saudara tiri Kim Jong Un, dengan menggunakan cairan kimia VX di bandara Kuala Lumpur 13 Februari.
Pengacara pembela mengatakan Siti Aisyah dan Huong ditipu, sehingga mereka mengira sedang memainkan lelucon untuk sebuah acara TV.
Keempat tersangka yang terlihat di kamera bandara, sedang berbicara dengan wanita sebelum mereka menyerang Kim Jong Nam. Keempatnya diidentifikasi sebagai orang Korea Utara untuk pertama kalinya pada hari Senin (6/11), satu bulan sejak persidangan dimulai.
"Tiga orang dari mereka terlihat bertemu dengan pejabat kedutaan Korea Utara dan pejabat Air Koryo, di terminal bandara utama dalam waktu satu jam setelah serangan tersebut," kata penyidik polisi Wan Azirul Nizam Che Wan Aziz kepada pengadilan tersebut, seperti dilansir dari Reuters, Senin (6/11).
Korea Utara membantah tuduhan dari pejabat Korea Selatan dan A.S, bahwa rezim Kim Jong Un berada di balik pembunuhan tersebut.
"Rekaman yang dimainkan di ruang sidang menunjukkan petugas Air Koryo membantu ketiga tersangka di sebuah loket check-in bandara. Kemudian dia terlihat mengatur tiket penerbangan untuk keempat tersangka juga," kata Wan Azirul.
Wan Azirul mengidentifikasi keempatnya Song Hig Song, Ri Ji Hyon, Ri Jae Nam dan O Jong Gil, mengutip dari temuan intelijen oleh cabang khusus polisi Malaysia.
Wan Azirul mengatakan dia menyelidiki dan menerima pernyataan dari kedutaan dan pejabat Air Koryo.
"Mereka beralasan untuk membantu setiap orang atau warga Korea Utara yang ingin naik pesawat, yang akan meninggalkan negara tersebut," katanya kepada pengadilan.