Temuan Langka dan Mengejutkan, Sebuah Makam Mesir Kuno Berisi Banyak Mumi Buaya
Buaya biasanya dipakai ketika ritual persembahan bagi dewa buaya Mesir Kuno, Sobek. Sosok Sobek sering digambarkan sebagai manusia berkepala buaya. Dia juga biasanya menjadi simbol kekuatan firaun, kesuburan, dan kehebatan militer serta pelindung marabahaya dari Sungai Nil.
Arkeolog yang sedang menggali di Qubbat Al-Hawa selatan Mesir, menemukan sebuah makam yang isinya mengejutkan: sisa-sisa mumi buaya.
Qubbat al-Hawa terletak di seberang Aswan di tepi barat Sungai Nil yang banyak ditemukan makam para raja dan pendeta dari masa kerajaan Mesir Kuno.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di kotoran mumi? Penelitian ini mengungkap penduduk Karibia kuno memakan berbagai macam tanaman, tembakau, bahkan kapas.
-
Kenapa arkeolog meneliti kotoran mumi? Lewat penelitian kotoran mumi, arkeolog bisa mengetahui pola makan manusia ribuan tahun lalu.
-
Bagaimana para arkeolog menemukan peti mati Mumi Tadi Ist? Arkeolog menggali peti mati tersebut pada awal 2023 dan menemukan gambar yang mirip Marge Simpson di bagian dalam tutupnya, dikelilingi oleh selusin pendeta yang melambangkan 12 jam dalam sehari.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Kenapa temuan ini penting bagi arkeologi? Artefak tersebut rusak di sisi kanan dan kiri, serta sisi atas dan bawah dalam keadaan semula. Oleh karena itu, kami rasa potongannya lebih panjang,” kata Schachner. “Artefak ini adalah karya unik Bogazkoy. Untuk pertama kalinya, kita dihadapkan pada sebuah karya yang dihias dengan pemandangan yang dibuat dengan begitu rumit dan indah.
-
Apa yang ditemukan arkeolog selain reruntuhan kuil? Selain itu, salah satu temuan paling menarik adalah sebuah teater kecil dengan area belakang panggung dan tangga yang mengarah ke platform mirip panggung.
Makam berisi buaya itu ditemukan arkeolog dari Univeristas Jaen. Di dalam makam itu mereka menemukan lima mumi buaya cukup lengkap dan lima kepala buaya yang berasal dari masa pra-Ptolemaik yaitu sebelum 304 sebelum Masehi.
Buaya biasanya dipakai ketika ritual persembahan bagi dewa buaya Mesir Kuno, Sobek. Sosok Sobek sering digambarkan sebagai manusia berkepala buaya. Dia juga biasanya menjadi simbol kekuatan firaun, kesuburan, dan kehebatan militer serta pelindung marabahaya dari Sungai Nil.
"Lebih dari 20 makam berisi mumi buaya ada di Mesir, tapi menemukan 10 saja makam berisi mumi buaya yang terawat baik sungguh langka. Mumi-mumi itu dikumpulkan museum sejak akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20," kata Bea De Cupere, arkelog dari Institut Sains Natural Kerajaan Belgia, seperti dilansir laman Heritage Daily.
Hasil penggalian yang kini dipublikasikan di jurnal PLOS ONE, menyatakan buaya yang ditemukan di dalam makam itu panjangnya 1,8 meter hingga 3,5 meter, Buaya itu berasal dari Sungai Nil dan jenis buaya Afrika Barat.
"Buaya-buaya itu pertama dikubur di mana saja, mungkin di dalam lubang pasir," kata De Cupere. "Itu membuat buaya menjadi kering secara alami. Lalu sisa-sisa bangkainya ditemukan, dibungkus, kemudian dipindahkan ke Qubbat al-Hawa. Sejumlah bagian tubuh dari buaya itu kemungkinan ada yang hilang saat pembungkusan dan pemindahan."
Salah satu mumi buaya masih menyimpan gastroliths, batu di dalam usus yang membuat buaya tetap seimbang di dalam air, artinya buaya itu tidak dibelah perutnya untuk mengeluarkan isi perut seperti lazimnya proses mumifikasi.
(mdk/pan)