Trump hampir dibunuh ketika kunjungi KTT ASEAN di Manila
Namun aksi itu berhasil digagalkan oleh pasukan pengamanan presiden atau Secret Service.
Sebuah film dokumenter yang ditayangkan National Geographic kemarin menceritakan adanya upaya pembunuhan terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump ketika dia berkunjung ke KTT ASEAN di Manila, Filipina, tahun lalu. Namun aksi itu berhasil digagalkan oleh pasukan pengamanan presiden atau Secret Service.
Menurut film itu, beberapa hari sebelum KTT ASEAN, tingkat ancaman di Manila meningkat menjadi kritis. Ancaman yang muncul ada kaitannya dengan kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Video-video yang diunggah oleh ISIS mendesak para teroris untuk bersembunyi dan menyergap Trump saat berada di Filipina.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
Laman Sputnik News melaporkan, Senin (15/10), Secret Service mengatakan ada unggahan di Twitter yang mengungkapkan seorang bernama Mogul yang bersiap menuju Manila di waktu yang bersamaan dengan Trump.
"Akan berada di Manila pada waktu yang sama dengan Trump," bunyi tweet tersebut, disertai dengan foto Lee Harvey Oswald, pembunuh Presiden AS John F Kennedy.
Badan Rahasia AS melakukan pelacakan terhadap akun Instagram pelaku dan menemukan unggahan gambar buku berjudul 'Cara Membunuh: Sejarah Pasti Sang Pembunuh'.
Secret Service kemudian melacak komputer pelaku dan menemukannya di Manila, hanya beberapa kilometer dari hotel tempat Trump dijadwalkan tinggal.
"Kami dapat mengetahui dia bergerak dekat dengan kami, di mana dia berada, dan melacaknya. Itu adalah bagian terpenting dari menghentikan ancaman," ungkap anggota Secret Service Chad Ragan.
Baca juga:
Melania Trump bicara kabar sang suami selingkuh dengan bintang porno
Koalisi Jokowi lihat Prabowo memang didesain agar mirip Donald Trump
Trump sesalkan hilangnya Jamal Khashoggi, namun tetap ingin kerja sama dengan Saudi
Prabowo tiru gaya Donald Trump, kubu Jokowi senang
Tiru Reagen dan Trump, Prabowo bilang 'Make Indonesia Great Again'
Ini alasan mengapa bantuan AS untuk korban gempa Palu disebut sangat kecil