Trump putuskan AS hengkang dari Perjanjian Paris, dunia kecewa
Trump berdalih isi Perjanjian Paris cuma mempersulit ekonomi AS.
Setelah bungkam sekian hari, Presiden Amerika Serikat Donald Trump akhirnya memutuskan hengkang dari Perjanjian Paris soal perubahan iklim diteken dua tahun lalu oleh Presiden Barack Obama. Dia menyatakan aturan di dalam kesepakatan itu merugikan bisnis dan para pekerja di AS.
"Demi memenuhi janji dan tugas saya buat melindungi Amerika Serikat dan segenap warganya, AS akan menarik diri dari Kesepakatan Iklim Paris, tetapi saya juga memulai negosiasi buat kembali membahas perjanjian itu dengan persyaratan yang adik buat AS," kata Trump dalam pidatonya di Taman Mawar Gedung Putih, seperti dilansir dari laman BBC, Jumat (2/6).
Trump menuduh Perjanjian Paris dibuat untuk menyulitkan dan memiskinkan AS. Menurut perhitungannya, kesepakatan itu bakal menyebabkan AS merugi hingga USD 3 triliun dan membikin 6,5 juta orang menganggur. Sedangkan menurut dia, negara lain seperti China dan India mendapat perlakukan berbeda.
Kesepakatan Paris diteken pada 2015 oleh AS dan 187 negara lain dengan tujuan buat menjaga suhu tetap 2 derajat Celcius di bawah level industri. Kemudian secara bertahap menekan hingga 1,5 derajat Celsius. Hanya Suriah dan Nikaragua tidak menandatangani perjanjian itu.
Trump berdalih langkah itu diambil karena dia berjanji pada kampanye presiden dia bakal mempertahankan industri batu bara dan dan minyak AS. Namun, langkah itu membuat negara-negara Eropa kecewa. Apalagi AS adalah penyumbang emisi global sebesar 15 persen. Mantan Presiden AS, Barack Obama, menilai langkah Trump adalah bentuk penolakan terhadap masa depan.
Baca juga:
Sikap Trump soal pengurangan emisi karbon bikin Angela Merkel geram
Megawati bertemu Al Gore, isu global warming jadi pembahasan
Kenaikan suhu bumi dan potensi hilangnya pulau-pulau di Indonesia
Desa botol plastik, solusi kreatif untuk kurangi limbah di Panama
Global warming kian parah, mengapa Kutub Selatan tambah dingin?
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.