WHO: Angka Kematian Covid di Dunia Naik Sampai 40 Persen, Tapi Kasus Infeksi Turun
Dalam laporan mingguan terbarunya terkait pandemi, WHO mengatakan angka kasus baru virus corona turun di mana-mana, termasuk di kawasan Pasifik Barat, di mana kasus mengalami lonjakan sejak Desember.
Jumlah orang yang meninggal karena virus corona melonjak lebih dari 40 persen pekan lalu, kemungkinan karena perubahan bagaimana kematian Covid dilaporkan di seluruh wilayah Amerika dan karena angka yang baru disesuaikan dari India, menurut laporan WHO yang dirilis pada Rabu.
Dalam laporan mingguan terbarunya terkait pandemi, badan kesehatan PBB itu mengatakan angka kasus baru virus corona turun di mana-mana, termasuk di kawasan Pasifik Barat, di mana kasus mengalami lonjakan sejak Desember.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Mengapa sulit untuk meneliti mengapa beberapa orang terlindungi dari COVID-19? Mengapa beberapa orang lebih terlindungi daripada yang lain belum jelas, dengan penelitian lapangan yang terhambat oleh kesulitan dalam menentukan momen paparan dengan tepat.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Sekitar 10 juta kasus infeksi baru dan lebih dari 45.000 kematian dilaporkan di seluruh dunia pekan lalu, setelah terjadi penurunan 23 persen kematian pada pekan sebelumnya.
WHO telah menyampaikan berulang kali, jumlah kasus Covid kemungkinan merupakan perkiraan yang terlalu rendah dari prevalensi virus corona.
Badan tersebut memperingatkan berbagai negara dalam beberapa pekan terakhir agar tidak menghentikan tes komprehensif dan tindakan pengawasan lainnya, mengatakan jika dihentikan akan melumpuhkan upaya untuk melacak penyebaran virus secara akurat.
"Data menjadi semakin kurang representatif, kurang tepat waktu dan kurang kuat," jelas WHO dalam laporannya, dikutip dari Al Arabiya, Kamis (31/3).
"Ini menghambat kemampuan kolektif kita untuk melacak di mana virus itu berada, bagaimana penyebarannya, dan bagaimana perkembangannya: informasi dan analisis yang tetap penting untuk secara efektif mengakhiri fase akut pandemi," lanjutnya.
WHO juga memperingatkan, kurangnya pengawasan dapat menghalangi upaya untuk mendeteksi varian baru Covid-19 dan respons yang harus dilakukan.
Beberapa negara di seluruh Eropa, Amerika Utara, dan lainnya baru-baru ini mencabut hampir semua protokol Covid mereka, mengandalkan tingginya angka vaksinasi untuk mencegah lonjakan infeksi lain bahkan ketika varian Omicron yang lebih menular menyebabkan peningkatan kasus baru.
Pemerintah Inggris mengatakan walaupun ada peningkatan kasus infeksi, mereka belum melihat adanya peningkatan rawat inap dan kematian.
Walaupun terjadi penurunan kasus yang dilaporkan, China memberlakukan lockdown di Shanghai pekan ini untuk menghentikan penyebaran wabah Omicron yang menyebabkan gelombang infeksi terbesar di negara itu sejak virus pertama kali terdeteksi di kota Wuhan pada 2019.
Baca juga:
Potret Lelah Petugas Kesehatan di Tengah Lonjakan Corona di China
Rak Supermarket Shanghai Kosong Diserbu Warga Sebelum Lockdown Akibat Lonjakan Covid
Sepinya Shanghai yang Dilockdown karena Covid-19 Terus Melonjak
PM Israel Naftali Bennett Positif Covid-19
China Lockdown 25 Juta Warga Shanghai untuk Cegah Penyebaran Covid-19
Kondisi Pandemi Membaik, Ini 4 Persiapan Kemenkumham Awasi Masuknya Warga Asing