6 Desa Wisata di Kawasan Yogyakarta untuk Liburan Seru bersama Keluarga
Berbeda dengan obyek wisata lain, di desa wisata para pengunjung akan disuguhi berbagai kekhasan yang dimiliki masing-masing wilayah, tidak sekedar berwisata tetapi juga belajar dan berinteraksi langsung dengan masyarakat di desa wisata yang Anda kunjungi.
Menghitung destinasi wisata Yogyakarta pasti tak akan ada habisnya. Daerah Istimewa di Indonesia ini punya banyak daya tarik wisata yang luar biasa, dari wisata alam pantai, budaya, kuliner hingga wisata kekinian yang instagramable, semuanya ada di Yogyakarta. Tidak heran kalau daerah ini memiliki branding kuat dengan sebutan 'Jogja Istimewa'.
Inspirasi destinasi wisata Yogyakarta dan destinasi menarik lain #DiIndonesiaAja bisa kamu temukan dengan mengikuti akun akun Instagram @pesona.indonesia dan TikTok @pesonaindonesia.
-
Apa yang istimewa dari Keripik Kelakai? Salah satu kudapan favorit dan rasanya gurih khas Kapuas ini adalah Keripik Kelakai yang terbuat dari daun muda tanaman Kelakai. Kudapan ini memiliki tekstur yang renyah dan juga cita rasa yang gurih sehingga membuat siapapun yang menyantapnya menjadi ketagihan.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Apa itu Kesepian Kronis? Kesepian kronis adalah kondisi mental yang ditandai dengan perasaan sepi yang berkepanjangan dan mendalam, tidak hanya sebagai reaksi sementara terhadap situasi tertentu, tetapi sebagai gaya hidup yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
KPR Kilat BRI itu apa? Sebagai informasi, program KPR Kilat BRI adalah pembiayaan KPR BRI dengan jangka waktu pendek sampai dengan 5 tahun.
-
Apa ciri khas dari Kubur Kalang? Kuburan Suku Kalang di Bojonegoro memiliki kompleks kuburan dengan liang lahat berupa lempengan-lempengan batu pipih. Pada zamannya, kuburan suku Kalang termasuk memiliki nilai seni tinggi. Kini, peti batu ini dikenal dengan sebutan Kubur Kalang.
Selain mengunjungi destinasi wisata populer Yogyakarta yang kerap ramai didatangi wisatawan, luangkan waktu Anda untuk menghabiskan liburan bersama keluarga ke desa-desa wisata di Yogyakarta. Berbeda dengan obyek wisata lain, di desa wisata para pengunjung akan disuguhi berbagai kekhasan yang dimiliki masing-masing wilayah, tidak sekedar berwisata tetapi juga belajar dan berinteraksi langsung dengan masyarakat di desa wisata yang Anda kunjungi.
Dari sekian banyak desa wisata yang berkembang di Daerah Istimewa Yogyakarta, beberapa desa di daftar ini bisa Anda datangi.
1. Desa Wisata Tembi
Desa Wisata Tembi. (Shutterstock/Ari Wid)
Desa Wisata Tembi sangat direkomendasikan bagi Anda yang ingin menemukan kenyamanan yang jauh dari hiruk pikuk suasana kota. Sejauh mata memandang, Anda akan disuguhi suasana pedesaan yang masih hijau dan asri. Kegiatan keliling desa bisa Anda lakukan dengan berjalan-jalan kaki, mengendarai sepeda ontel serta menaiki dokar.
Desa wisata ini semakin dikenal di kancah nasional dan internasional setelah mendapatkan penghargaan sebagai Homestay Desa Wisata Terbaik se-ASEAN 2016. Selain alam yang asri dan nyaman, desa ini juga dikenal sebagai 'Rumah Budaya' karena memiliki banyak aktivitas kebudayaan. Seperti kerajinan membatik, melukis, membuat keramik hingga kegiatan wisata gastronomi. Tersedia banyak kuliner tradisional enak seperti sagon, tempe, bancakan, wedang rempah, dan jamu tradisional yang menyehatkan.
Homestay di Desa Wisata Tembi. (Shutterstock/Ari Wid)
Untuk mempererat keakraban anggota keluarga, Anda bisa menikmati keseruan bermain aktivitas outbond. Seperti menangkap bebek di sawah, bermain gobak sodor, lomba estafet hula hoop, dan masih banyak lagi kegiatan seru lainnya. Sehingga liburan #DiIndonesiaAja dan Yogyakarta menjadi istimewa. Lokasi Desa Wisata Tembi terletak satu arah menuju Parangtritis. Desa ini termasuk bagian Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Desa Wisata Pentingsari
Desa Wisata Pentingsari. (Dok. Kemenparekraf)
Desa Wisata Pentingsari merupakan salah satu desa dengan segudang penghargaan bergengsi. Mulai dari Indonesia Sustainable Tourism Awards (ISTA) 2017 sampai 100 Top destinasi pariwisata berkelanjutan di dunia versi Global Green Destinations Days (GGDD) 2019.
Desa Wisata Pentingsari memiliki berbagai daya tarik wisata. Wisatawan bisa melihat dan belajar tentang alam, lingkungan, pertanian, perkebunan, kewirausahaan, kehidupan sosial budaya, dan beragam seni tradisional. Beberapa pertunjukkan seni yang bisa ditonton adalah tari punokawan, permainan musik tradisional gamelan, seni Wayang Suket, dan seni batik. Pengunjung juga bisa belajar seputar kuliner tempe dan jamur serta produk UMKM berupa kopi.
Ada beberapa program wisata desa, seperti live in, kemah, trekking, atau outbound yang bisa dinikmati. Termasuk menyusuri sungai dengan menaiki Jeep. Anda bisa menginap sehari semalam sampai mengambil paket kegiatan selama 4 hari 3 malam. Tersedia homestay nyaman dan membuat kamu bisa menikmati suasana pedesaan. Desa Wisata Pentingsari, Sleman, terletak berada di lereng Gunung Merapi, berjarak kurang lebih 22,5 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta.
3. Desa Wisata Kali Gajah Wong
Bendung Lepen (Dok. Instagram/bendhung_lepen)
Desa Wisata Kali Gajah Wong, Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo memiliki daya tarik yang banyak diminati oleh anak-anak maupun keluarga. Objek wisata terkenalnya adalah Bendung Lepen dan Dermaga Cinta Kali Gajah Wong.
Bendung Lepen merupakan saluran irigasi yang diisi oleh ikan-ikan, di sini anak-anak hingga orang dewasa sekalipun dapat memberi makan ikan secara langsung. Selain itu, banyak kuliner UMKM di sepanjang wilayah Bendung Lepen yang bisa pengunjung pilih.
Destinasi desa wisata Kali Gajah Wong. (Dok. Kemenparekraf)
Sedangkan di Dermaga Cinta Kali Gajah Wong, pengunjung dapat menaiki kapal dan keliling di sekitar Kali Gajah Wong. Anak-anak dan para muda-mudi paling suka sekali bermain kapal sambil menyusuri sungai Kali Gajah Wong. Dermaga Cinta Kali Gajah Wong juga memiliki tempat nongkrong di sekitar sungai dan kuliner yang bisa dinikmati.
4. Desa Wisata Widosari
Desa Wisata Widosari. (Dok. Visit Jogja)
Keunikan dan keunggulan yang Desa Widosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo mengantarkan desa ini masuk 50 besar Desa Wisata Terbaik di Ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Pasalnya, Widosari telah memenuhi 7 unsur penilaian. Kategori penilaian tersebut meliputi daya tarik pengunjung, suvenir, homestay, toilet umum, digital dan kreatif, CHSE dan kelembagaan desa.
Potensi paling menonjol yang dimiliki Desa Wisata Widosari adalah alamnya yang indah. Salah satunya Bukit Widosari yang telah ditetapkan sebagai Geo Heritage oleh Kementerian ESDM. Destinasi yang bisa dikunjungi keluarga dan memberikan edukasi bagi anak-anak adalah Rajendra Farm. Di sini pengunjung bisa melihat langsung proses perawatan kambing hingga pendistribusian hewan.
Dalam hal seni budaya, Anda bisa menyaksikan Wayang Kulit, Kuda Lumping, Tari Bangilun, Budaya Kenduri, Merti Desa hingga Nyadran. Desa Wisata Widosari sendiri merupakan desa binaan hasil kemitraan Dinas Pariwisata DIY dengan Perguruan Tinggi seperti Universitas Negeri Yogyakarta.
5. Desa Wisata Tepus
Desa Wisata Tepus. (Dok. Kemenparekraf)
Sama seperti Widosari, Desa Tepus juga masuk dalam daftar 50 Desa Wisata Terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022. Desa ini memiliki julukan kampung Bonsai karena mayoritas warga Tepus memiliki bonsai di depan rumahnya.
Desa Wisata Tepus Gunungkidul memiliki sejumlah program wisata menarik. Diantaranya Paket Live in Dewi Kampus (Desa Wisata Kelurahan Madani Tepus), Paket Full Day Dewi Kampus, Budidaya Bonsai, Belajar Mengolah Singkong, dan juga Jelajah Pantai Perawan. Disebut pantai perawan karena pantai-pantai itu hanya bisa diakses melalui perjalanan offroad dengan mobil jip yang layanannya disediakan pengelola desa wisata.
Potensi unggulan lainnya desa ini adalah sektor kerajinan Perak “Surya Silver" dan kerajinan “Batik Penilih”. Jangan lupa untuk #BeliKreatifLokal perak dan batik dari Tepus bukan hanya jadi oleh-oleh semata tapi juga turut mendukung roda perekonomian masyarakat desa.
6. Desa Wisata Nglanggeran
Desa Wisata Nglanggeran. (Shutterstock/Muhana Syafiquddary)
Desa wisata satu ini sangat populer di Yogyakarta. Selain masuk Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021, Desa Wisata Nglanggeran sukses masuk dalam daftar UNWTO Best Tourism Village 2021. Desa Nglanggeran yang ada di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, DIY Yogyakarta, ini pun bersanding dengan 43 desa wisata lain di seluruh dunia, seperti Caspala (Argentina), Castelo Rodrigo (Portugal), dan Batu Puteh (Malaysia).
Sebagai desa wisata terbaik, tentu saja Desa Nglanggeran memiliki banyak destinasi wisata. Di antaranya adalah gunung api purba, embung, dan Air Terjun Kedung Kandang. Kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran merupakan bagian dari Geopark Sewu. Geopark ini telah tercatat dalam UNESCO Global Geopark (UGG).
Belajar mengolah dodol cokelat. (Dok. Kemenparekraf)
Selain itu, pengunjung bisa melakukan aktivitas menarik seperti belajar seputar pengolahan makanan, dodol cokelat, susu kambing etawa, sampai menyaksikan seni budaya. Jika ingin merasakan suasana alam, patut di coba untuk wisata berkemah di Nglanggeran bersama keluarga dan anak dengan menyewa homestay yang dikelola masyarakat desa.
Dalam sebuah kesempatan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, menyampaikan salah satu potensi Desa Wisata Nglanggeran yang paling menonjol adalah ekosistem pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Pengelola Desa Wisata Nglanggeran berhasil mengembangkan potensi alam setempat dengan mengusung konsep wisata berbasis konservasi, pendidikan, dan geowisata. Selain itu, desa wisata ini juga kaya akan potensi seni dan budaya.
Dari segi seni dan budaya, Desa Wisata Nglanggeran tidak kalah potensial. Desa wisata ini memiliki beberapa tarian khas, seperti Tarian Reog Nglanggeran, Gejog Lesung, dan Jathilan. Sementara potensi ekonomi kreatif yang dimiliki Desa Wisata Nglanggeran berupa kerajinan batik topeng, gerabah, ramuan spa, olahan cokelat, dan batik tulis motif Gunung Api Purba. Kalau sudah ke desa ini, jangan lupa untuk #BeliKreatifLokal sebagai oleh-oleh dan juga mendukung UMKM lokal. Desa Wisata Nglanggeran berjarak sekitar 30 kilometer dari pusat kota Yogyakarta. Desa wisata ini buka 24 jam sehingga Anda tidak perlu khawatir akan salah waktu berkunjung.
Selain Yogyakarta, masih banyak lagi desa-desa wisata menarik yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dan akan terus bertambah. Pasalnya, saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) tidak lagi fokus mengejar angka kunjungan wisatawan di Indonesia saja, tapi lebih fokus pada usaha mendorong pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism di Indonesia.
Dalam upaya mengembangkan sustainable tourism, Kemenparekraf/Baparekraf memiliki empat pilar fokus yang dikembangkan. Di antaranya pengelolaan berkelanjutan (bisnis pariwisata), ekonomi berkelanjutan (sosio ekonomi) jangka panjang, keberlanjutan budaya (sustainable culture) yang harus selalu dikembangkan dan dijaga, serta aspek lingkungan (environment sustainability).
Berbekal 4 pilar utama tersebut, tren pariwisata berkelanjutan akan menjadi kegiatan berwisata yang banyak diminati wisatawan. Tidak sekadar berlibur, setiap wisatawan juga tetap memperhatikan protokol berwisata seperti kesehatan, keamanan, kenyaman, dan kelestarian alam. Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pengembangan desa wisata menjadi lokomotif dalam menjaga momentum kebangkitan ekonomi pasca pandemi. Adanya desa wisata telah mendorong peningkatan ekonomi masyarakat naik hingga 30 persen.
"Berdasarkan big data yang dikumpulkan dari berbagai sumber, kenaikan ekonomi masyarakat dengan adanya desa wisata ini mencapai 30 persen. Ini menjadikan suatu momentum kebangkitan kita. Di tengah pandemi desa wisata menjadi pilihan," ujarnya Sandiaga Uno dikutip dari Kemenparekraf.
Untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan pariwisata Indonesia Kemenparekraf memiliki program unggulan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Program ini diciptakan untuk menjadi daya ungkit bagi ekonomi desa sekaligus wahana promosi untuk menunjukkan potensi desa wisata di Indonesia kepada wisatawan domestik maupun mancanegara.
Itulah beberapa desa wisata di kawasan Yogyakarta yang bisa Anda kunjungi bersama keluarga, teman-teman maupun komunitas. Liburan seru dan menyenangkan, ya #DiIndonesiaAja.
(mdk/gir)