7 Jenis patah hati yang dirasakan hampir semua orang di usia 20-an
7 Jenis patah hati yang dirasakan hampir semua orang di usia 20-an. Melepas dia yang menjadi cinta pertama. Mundur dari zona pertemanan yang tak berujung. Ditinggal tanpa penjelasan dan alasan. Melewatkan yang terbaik karena waktu yang tepat.
Banyak yang bilang usia 20-an adalah saat di mana seseorang benar-benar belajar untuk menjadi manusia dewasa. Karena sudah benar-benar terjun ke masyarakat dan lepas dari rumah, di sinilah anak-anak muda mulai belajar mandiri secara total.
Di usia-usia ini banyak hal yang terjadi dalam hidup. Tak semuanya manis memang. Ada yang namanya kompetisi di dunia kerja dan beratnya hidup sendiri. Belum lagi masalah percintaan yang tentunya semakin 'naik kelas' jika dibandingkan dengan masa SMA atau awal-awal kuliah.
-
Kapan sinetron Satu Cinta Dua Hati tayang perdana? Tayang perdana hari ini di SCTV pukul 16.45 WIB, sinetron Satu Cinta Dua Hati dibintangi artis-artis ternama.
-
Di mana sinetron Satu Cinta Dua Hati ditayangkan? Tayang perdana hari ini di SCTV pukul 16.45 WIB, sinetron Satu Cinta Dua Hati dibintangi artis-artis ternama.
-
Kenapa disebut Pulo Cinta? Pulo Cinta sering disebut sebagai 'Maldivesnya' Indonesia. Selain eksotis, pulau ini sarat histori. Ceritanya, pulau ini jadi lokasi pertemuan rahasia antara pangeran Gorontalo dan putri pedagang dari Belanda.
-
Siapa yang dicintai oleh hati? “Qolbi laa yaro illa habiiban lahu.” Artinya: Hati ini tidak akan melirik selain pada kekasihnya.
-
Di mana sinetron Satu Cinta Dua Hati disiarkan? Sinetron Satu Cinta Dua Hati jadi sinetron andalan SCTV sejak penayangan perdananya pada 17 Juli 2023.
-
Kapan bintang-bintang mati? Setiap Tahun, Ada Segini Bintang yang Mati di Galaksi Bima Sakti Bintang pun bisa hancur setiap tahunnya dan melakukan "regenerasi". Komposisi bintang di langit terus berganti seiring dengan perkembangan waktu.
Hampir semua orang pernah mengalami yang namanya putus cinta di usia 20-an. Masing-masing dengan kisah yang berbeda, namun menyisakan rasa yang sama, yaitu patah hati. Tetapi semuanya memberikan pelajaran berharga bagi perjalanan hidup. Berikut ini uraian selengkapnya, dilansir dari Elite Daily.
Melepas dia yang menjadi cinta pertama
Entah itu cinta monyet di SMA atau pacar serius pertama yang kamu miliki di bangku kuliah, cinta pertama memang selalu spesial. Tapi cinta pertama seringnya juga bukan cinta yang terakhir. Pada satu titik kita harus melepaskan orang itu agar bisa memulai yang baru. Alasannya bisa bermacam-macam, tapi sebagian besar dilatari kurangnya kedewasaan dalam menjalin hubungan.
Meskipun kandasnya cinta pertama akan menjadi salah satu cobaan terberat di usia 20-an, pengalaman ini juga akan mendewasakanmu. Jadi fokus saja pada pelajaran yang diberikannya.
Mundur dari zona pertemanan yang tak berujung
Tidak semua orang bisa memutuskan mereka siap berkomitmen dalam waktu singkat. Mungkin kamu sendiri pernah berurusan dengan cowok/cewek seperti ini. Dia yang sudah seperti bagian tak terpisahkan dari kehidupanmu, yang sudah bikin baper dan berharap banyak, tetapi tak kunjung memberikan kejelasan hingga bertahun-tahun.
Kadang alih-alih menunggu hingga hatinya tergerak, kita justru harus belajar untuk mengikhlaskan. Karena masa muda masih panjang dan terlalu berharga untuk dihabiskan demi menunggu seseorang yang tak kunjung memantapkan hati.
Meskipun tidak pernah ada status, putusnya hubungan yang tak jelas seperti ini pun bisa meninggalkan rasa sakit yang membekas hingga hitungan tahun lamanya.
Ditinggal tanpa penjelasan dan alasan
Salah satu produk dari budaya percintaan di era digital adalah ghosting. Si dia mendadak tidak bisa dihubungi? WhatsApp cuma centang satu, nomor tak aktif, dan DM pun tak dibaca? Itu tandanya kamu sudah jadi korban ghosting.
Menyedihkan memang, karena di zaman modern ini semakin banyak orang yang mengabaikan etika dalam memutuskan hubungan. Berdamai dengan pengalaman ditinggalkan tanpa penjelasan dan alasan juga berat, karena kita tidak pernah tahu alasan sebenarnya kenapa dia menghilang.
Kamu bisa memilih untuk terus bertanya-tanya dan menciptakan berbagai skenario untuk mencari pembenaran atas sikapnya, namun bakal lebih berguna jika kamu belajar untuk mengikhlaskan pertanyaan yang tidak akan pernah terjawab itu.
Melewatkan yang terbaik karena waktu yang tepat
Waktu yang tak tepat merupakan alasan terberat untuk mengakhiri sebuah hubungan. Sebenarnya kita masih sayang dan dia pun pasangan yang nyaris sempurna. Satu-satunya alasan kalian berpisah adalah situasi dan kondisi yang masih belum mendukung dan kita tak ingin hubungan ini menjadi korban.
Biasanya perpisahan ini justru terasa lebih berat daripada putus dengan cara tak baik-baik, karena di masa depan akan selalu ada momen di mana kita menoleh ke belakang dan berandai-andai. Apa jadinya saat itu kita tidak menyerah dan melewatkan dia yang terindah?
Putus, sambung, putus...
Hampir semua orang pernah memiliki mantan yang dibenci orang-orang terdekat karena dia jelas-jelas tak baik untuk kita, namun kita justru berkali-kali balikan dengan orang itu. Terjadilah fase putus, sambung, putus lagi, sambung yang menguras emosi.
Pada akhirnya salah satu harus bertindak dewasa dengan memutus lingkaran setan itu. Tentunya bukan keputusan yang mudah, karena pasti ada rasa cinta yang begitu besar (atau adiksi akut) hingga kita selalu kembali kepada hubungan yang selalu bermasalah. Tapi mengakhiri hubungan beracun seperti ini pada akhirnya akan membuat perasaan lega.
Berpisah karena jalan yang berbeda
Kadang dua orang yang saling cinta dan memiliki hubungan bahagia harus berpisah karena pilihan arah hidup yang berbeda.
Idealnya perbedaan seperti ini memang bisa dijembatani kompromi, tapi tak jarang satu perbedaan ini saja bisa mendatangkan berbagai konflik yang akhirnya cuma bisa diatasi dengan perpisahan.
Pada dasarnya berpisah karena kita dan pasangan menginginkan dua hal yang berbeda bukan hal buruk. Sangat tidak apa-apa jika kita lebih memilih untuk mencari seseorang yang memiliki nilai-nilai, tujuan, dan prioritas yang sama.
Perpisahan yang bakal kamu tertawakan di kemudian hari
Dalam satu titik di masa muda, ada kalanya kita coba-coba berpacaran dengan seseorang yang begitu tidak sesuai. Hubungan yang dijalani pun begitu tak masuk akal.
Saat baru berpisah mungkin kamu masih sempat meneteskan air mata atau meratapi kepergiannya. Tetapi di kemudian hari, kamu akan menertawakan hubungan yang kandas dengan pria ini sebagai sebuah pengalaman hidup yang konyol.
Itulah berbagai pengalaman patah hati yang mungkin pernah dialami semua orang di usia 20-an. Putus cinta memang menyakitkan, tetapi masing-masing pengalaman pahit itu akan menjadi pelajaran berharga dalam kehidupan cinta kita.
Jangan bersedih kalau kamu masih berkutat dengan salah satunya. Karena bukan kamu saja yang pernah mengalaminya. Semua ini akan berlalu, tenang saja.
(mdk/tsr)