Asal usul Indonesian Guitar Community
Pesertanya tak hanya dari Bandung, tapi juga banyak dari luar kota.
Sebelum berubah nama menjadi Indonesian Guitar Community, komunitas ini bernama Pasundan Guitar Community (PGC). Nama pasundan disematkan karena awalnya komunitas ini dibentuk oleh mahasiswa jurusan seni musik Universitas Pasundan Bandung pada tahun 2009.
Nama ini kemudian berubah seiring dengan banyaknya peminat alat music petik yang berasal dari luar Unpas hingga akhirnya berubah nama menjadi IGC. “Akhirnya bikin yang lebih umumnya yakni IGC di tahun 2009. Baru dua hari launching di facebook anggota yang join sudah ribuan. Anggota berasal dari berbagai kota ada dari Lumajang, Surabaya, Solo, Yogya, Bali Palembang hingga Kalimantan dan Sulawesi," kata Ketua Indonesian Guitar Community Dendy 'Benduh' Minggu (8/11).
Menurut Dendy, masing masing kota tersebut kemudian mendirikan chapter masing masing, namun tetap menjadi bagian dari IGC yang berpusat di Bandung. "Dulu itu ada IGC Lumajang , namun sekarang jadi Lumajang Guitar Community. Kemudian di kota Tasik berubah namanya jadi Forum Guitar Tasik. Jadi dalam dua tahun terakhir berubah yang tadinya per chapter jadi semuanya terpusat di Bandung," kata Dendy.
Komunitas ini juga banyak menorehkan prestasi di tingkat nasional. Sebut saja sejumlah kompetisi bergengsi yang pernah diikuti oleh anggota IGC di antaranya Flying With Ibanez , Dean Monster Shredder 2. Untuk kompetisi Flying With Ibanes, 2014 IGC meraih juara 2. Sementara untuk Dean Monster Shredder menempatkan 4 gitarisnya masuk di jajaran 10 besar.
“Dean Monstrer Shredder tahun 2012 ini, menampilkan para gitar dari seluruh Indonesia. Bintang tamunya itu Michael Angelo Batio. Dia datang ke Jakarta dan di Indonesia cuma diambil 10 orang, empat orang di antaranya dari IGC ada 4 orang yang masuk. Dari Bandung paling banyak,” kata Dendy.
Sementara itu di event Flying with Ibanez, anggota IGC menjadi juara 3. Di kompetisi itu masing masing peserta menunjukan kebolehannya bermain gitar di depan dewan juri. “ Banyak sebananarnya event menempatkan anggota IGC jadi juaranya seperti di Tasik itu juara 2 dan 3 nya IGC. Termasuk juga kompetisi yang diselenggarakan di Bandung,” kata dia.
Komunitas ini juga terlibat dalam beberapa acara pemecahan rekor. Salah satunya dalam acara HUT Bandung ke 205 pada tahun ini. ”Kita mecahin rekor bersama komunitas lainnya seperti angklung, pelukis, dengan total sebanyak 2015 seniman dan musisi dan acaranya berlangsung 2015 detik. Dan kami dari komunitas gitar menjadi bagian dari acara dengan perform dengan 75 orang gitaris,” ungkap Dendy.