Becak Wisata dan Andong Kini Tak Boleh Sembarangan Parkir di Malioboro
Becak wisata dan andong kini tak boleh sembarangan parkir di Malioboro. Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta meminta setiap paguyuban andong dan becak di sepanjang Jalan Malioboro segera mengatur jadwal atau shift operasional untuk setiap anggotanya.
Salah satu ciri khas Malioboro, ruas jalan bernilai wisata di Yogyakarta adalah andong dan becak yang berderet di dekat trotoar. Kadang-kadang keberadaan para pencari rezeki ini bisa membuat ruang bagi pejalan kaki semakin sempit. Namun kini keadaannya sudah berubah. Andong dan becak wisata di Malioboro sudah tak bisa parkir sembarangan lagi.
Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta meminta setiap paguyuban andong dan becak di sepanjang Jalan Malioboro segera mengatur jadwal atau shift operasional untuk setiap anggotanya. Hal itu sudah disampaikan sejak lama.
-
Apa saja wisata dekat Malioboro yang bisa dikunjungi? Terdapat beberapa wisata dekat Malioboro yang tak kalah menarik. Mulai dari Taman Sari, House of Raminten, Rumah Hantu Malioboro, Jogja National Museum, hingga De Mata Jogja.
-
Apa saja yang bisa ditemukan di Malioboro? Pengunjung bisa menelusuri sepanjang jalan Malioboro yang padat dengan menemukan berbagai jenis oleh-oleh, karya seniman lokal, dan jajanan enak.
-
Kenapa Malioboro menjadi tempat wisata Jogja yang sangat populer? Bukan tanpa alasan kalau Malioboro sering menjadi setting film maupun FTV. Tempat ini memang benar-benar terasa Jogjanya.
-
Bagaimana cara menikmati suasana khas Jogja di Malioboro? Di lokasi ini, Anda dapat dengan mudah menemukan suvenir khas Jogja di sepanjang jalan. Jika tak ingin membeli, Anda pun dapat sekadar menikmati suasana khas Jogja di Malioboro dengan berjalan-jalan secaa gratis.
-
Bagaimana suasana di Malioboro saat ini? Suasananya kini semakin syahdu karena awal tahun 2022 pedagang sudah dipindah di lokasi khusus dekat Malioboro, bukan lagi di jalan Malioboro.
-
Dimana lokasi Teras Malioboro? Teras Malioboro merupakan ikon wisata belanja terbaru di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta.
Pemilik andong dan becak dikenakan jadwal shift
"Setiap paguyuban diminta untuk membagi jadwal atau shift untuk tiap anggotanya mengingat keterbatasan tempat tunggu di sepanjang Jalan Malioboro," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Wirawan Hario Yudho di Yogyakarta, Rabu, 19 Desember 2018, dilansir Antara.
Namun, lanjut Wirawan, untuk mematangkan rencana tersebut akan dilakukan koordinasi lebih lanjut dengan paguyuban andong dan becak bersama Unit Pelaksana Tugas (UPT) Malioboro.
Shelter di beberapa titik
Usai penataan pedestrian di sisi barat Jalan Malioboro hingga Titik Nol Kilometer, andong dan becak yang sebelumnya bisa memanfaatkan jalur lambat Malioboro kini diberikan tempat khusus berupa shelter di beberapa titik saja.
Kapasitas shelter untuk andong dan becak terbatas. Namun, Wirawan belum dapat memastikan jumlah becak dan andong yang bisa ditampung di tiap shelter dalam waktu yang bersamaan, termasuk kapasitas shelter tambahan yang berada di bekas tugu KB yang kompleks Taman Khusus Parkir Abu Bakar Ali.
"Nantinya, di tiap shelter akan diberikan informasi atau tanda untuk menegaskan bahwa shelter itu diperuntukkan bagi andong atau becak. Tempatnya sudah ditetapkan sendiri-sendiri. Tidak boleh ada becak di shelter andong. Begitu juga sebaliknya," katanya.
Pakai jalur lambat agar tak macet
Untuk menghadapi libur panjang akhir tahun, Kepala UPT Malioboro Ekwanto mengingatkan agar selama menunggu penumpang, andong dan becak selalu menempati shelter yang sudah disiapkan.
"Tidak menunggu di jalur cepat karena dapat mengganggu kelancaran lalu lintas. Apalagi, saat ini seluruh kendaraan harus memanfaatkan jalur cepat karena jalur lambat sudah berubah menjadi pedestrian," katanya.
Untuk pengaturan sistem kerja andong dan becak, Ekwanto mengatakan, akan segera berkoordiansi dengan paguyuban andong dan becak serta Dinas Perhubungan. "Mungkin bisa dengan sistem shift atau bergantian yang diatur secara khusus," katanya.
Sumber: Liputan6.com