Bintang gerilya, tanda kehormatan paling sakral RI
Hanya sekeping logam segilima bertulisan 'PAHLAWAN GERILJA' yang dilingkari rangkaian padi. Tetapi maknanya dalam.
"Pas SMP, saya pernah dicegat PM karena lewat markas sambil bawa tas yang dipasangi bintang gerilya," tutur Wiwit, anak seorang veteran pejuang 45. Dia sempat iseng menggunakan medali tanda kehormatan almarhum ayahnya sebagai aksesoris. "Katanya itu nggak boleh dipakai sembarangan dan saya disuruh menaruh di rumah."
Sebenarnya apa keistimewaan medali tersebut? Toh hanya sekeping logam, berbentuk pentagram dengan tulisan 'PAHLAWAN GERILJA' yang dilingkari rangkaian padi. Tetapi makna yang tersirat di baliknya tak sesederhana itu.
-
Kapan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-78 di OKU Timur? Puncak peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 di Kabupaten OKU Timur ditandai dengan Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih di Halaman Pemkab OKU Timur. Kamis (17/8).
-
Kapan HUT RI ke-79 diperingati? Menjelang HUT RI ke-79 pada tahun 2024, logo dan tema yang dipilih memiliki makna mendalam yang menggambarkan esensi perjuangan dan aspirasi bangsa Indonesia di era kontemporer.
-
Apa isi dari puisi-puisi 17 Agustus pendek? Puisi pendek tentang 17 Agustus mampu mencerminkan perasaan kebanggaan dan cinta tanah air yang dapat Anda lantunkan pada saaat momen kemerdekaan ini. Dengan menggunakan kata-kata sederhana namun bermakna, puisi-puisi ini berhasil menangkap esensi dari perjuangan, pengorbanan, dan kebebasan.
-
Kapan Ayu Ting Ting merayakan HUT Kemerdekaan RI? Hari ini seperti biasa setiap tahun, kami berkumpul dengan warga di dekat rumah untuk merayakan 17-an.
-
Kapan Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan RI ke-79? Tak terasa sebentar lagi kita akan merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-79.
-
Kenapa puisi 17 Agustus penting? Selain sebagai bentuk perayaan, puisi-puisi 17 Agustus juga berfungsi sebagai pengingat akan tanggung jawab kita untuk terus menjaga dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif.
Medali bintang gerilya ini merupakan salah satu tanda kehormatan yang diberikan negara kepada warganya. Memang bukan gelar tertinggi yang pernah dianugerahkan, namun merupakan tanda kehormatan tertua dan tak semua orang berhak memilikinya.
Bintang gerilya diberikan kepada warga negara RI yang ikut ambil bagian dalam perjuangan mempertahankan republik sejak tahun 1945-1949. Dalam periode teraebut, Indonesia yang baru mencicipi kemerdekaan diguncang Agresi Militer Belanda I (20 Juni 1947 - 22 Februari 1948) dan Agresi Militer Belanda II (18 Desember 1948 - 27 Desember 1949). Perjuangan pada rentang waktu tersebut sangat vital bagi kedaulatan negara. Sebab dua agresi yang dilancarkan oleh Belanda dan Sekutu ini merupakan upaya untuk mengembalikan Indonesia sebagai negeri jajahan.
Bintang gerilya pertama kali diberikan pada tahun 1949 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8/1949. Idealnya, semua veteran pejuang 1945-1949 yang memenuhi syarat akan mendapatkan tanda kehormatan tersebut. Namun pada kenyataannya, tak sedikit mantan pejuang yang tidak memiliki bintang gerilya. Seperti Asiyah, Misri, dan Moestadjab, tiga veteran yang baru menerima bintang gerilya setelah 68 tahun.
Photo source: ANTARA/Dhoni Setiawan
Tentunya mereka tidak mengharapkan penghargaan atas perjuangan fisik yang dilakukan secara sukarela. Bahkan meskipun pemberian bintang gerilya disertai tunjangan pensiun dan hak untuk dimakamkan di taman makam pahlawan.
Namun sudah sewajarnya jika jasa mereka diingat dan dihargai dengan pantas. Setidaknya agar masa tua mereka tidak menjadi salah satu kisah ironis yang sering kita baca di media. Mantan pejuang kemerdekaan menyambung hidup dengan berdagang sapu, misalnya.
Baca juga:
Renungan suci di Makam Pahlawan, Jokowi janji teruskan perjuangan
Sambut HUT RI, warga Ternate nonton layar tancap dapat kupon sembako
HUT RI ke-70, toleransi agama di Indonesia masih dinilai buruk
Keren, sambut HUT RI Arkarna bawakan lagu 'Kebyar Kebyar'
Lomba dan tumpeng raksasa bakal ramaikan 17 Agustus di Milan Expo