Mengintip Pulau Santen destinasi halal tourism ala Banyuwangi
Pulai ini, secara khusus, dikembangkan untuk keperluan wisata. Bedanya, Pulau Santen diperuntukkan untuk konsep wisata halal, yang belakangan sedang terus tumbuh dengan pesat.
Indonesia memang memiliki beribu pantai indah dan memesona. Bahkan, banyak di antaranya menjadi pantai favorit para peselancar dunia. Selain itu, ada satu pantai yang tergolong unik, letaknya di Pulai Santen, Banyuwangi.
Pulai ini, secara khusus, dikembangkan untuk keperluan wisata. Bedanya, Pulau Santen diperuntukkan untuk konsep wisata halal, yang belakangan sedang terus tumbuh dengan pesat.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, tren halal tourism terus tumbuh dan harus direspons untuk mengembangkan pariwisata daerah. Konsep ini dikembangkan sebagai diferensiasi Banyuwangi terhadap daerah lain.
"Ini juga cara untuk membidik pasar kelas menengah muslim yang terus tumbuh, baik di dalam maupun luar negeri," ujar Anas saat sebelum peluncuran Pulau Santen.
Anas memaparkan, konsep halal tourism tidak serta-merta destinasi itu hanya untuk kaum muslim. Halal tourism merupakan konsep besar pengembangan destinasi, yang di antaranya ditandai dengan jaminan makanan halal, tidak menjajakan alkohol, pemberitahuan waktu jelang beribadah (azan), tempat bersuci lengkap dengan fasilitas tempat ibadah, serta fasilitas berkonsep pemisahan antara laki-laki dan perempuan.
"Sekali lagi ini bukan soal SARA, tapi bicara soal segmentasi pasar, bicara strategi pemasaran. Destinasi ini bukan hanya untuk muslim, tapi juga semua umat. Hanya konsep dan koridornya yang berhaluan halal tourism, tapi pengunjungnya siapapun boleh menikmati. Semuanya kita lakukan bertahap seiring dengan penataan yang akan terus berjalan," kata Anas.
-
Kapan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman berkunjung ke Banyuwangi? Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi, 23-24 Agustus 2023.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bupati Banyuwangi meninjau langsung Banyuwangi Open Paralayang? Ditemani oleh atlet paralayang nasional Ike Ayu Wulandari, Ipuk terbang menikmati pemandangan tak kurang dari 20 menit. "Pemandangan luar biasa. Keren. Kita bisa melihat hijaunya pegunungan dan hamparan perkebunan. Lebih jauh lagi kita bisa melihat kota Genteng dan sekitarnya. Bahkan, selat Bali," ungkap Ipuk setelah mendarat dengan baik di areal datar di Desa Kalibaru Wetan.
-
Apa yang diresmikan oleh Bupati Banyuwangi di Desa Balak? Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) Balak, berkapasitas 84 ton per hari, di Desa Balak, Kecamatan Songgon, Banyuwangi mulai beroperasi, Sabtu (16/9). Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meresmikan TPS yang didukung penuh pemerintah Norwegia tersebut.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Siapa yang ikut terbang bersama Bupati Banyuwangi saat meninjau Banyuwangi Open Paralayang? Ditemani oleh atlet paralayang nasional Ike Ayu Wulandari, Ipuk terbang menikmati pemandangan tak kurang dari 20 menit. "Pemandangan luar biasa. Keren. Kita bisa melihat hijaunya pegunungan dan hamparan perkebunan. Lebih jauh lagi kita bisa melihat kota Genteng dan sekitarnya. Bahkan, selat Bali," ungkap Ipuk setelah mendarat dengan baik di areal datar di Desa Kalibaru Wetan.
Kemudian, sejak diluncurkan, pulau yang terletak di pulau kecil di Kelurahan Karangrejo dan tak jauh dari pusat kota Banyuwangi ini mendapat sambutan antusias dari warga sekitar. Tak lama setelah diluncurkan, sebanyak 800 karcis ludes terjual.
Menariknya, setiap pengunjung yang datang ke Pulau Santen diwajibkan membawa kantong plastik untuk menampung sampahnya sendiri, baru kemudian dibuang di tong sampah.
Selain itu, setiap pengujung juga diharuskan mengenakan pakaian yang sopan dan setiap masuk waktu solat, semua aktivitas hiburan di pantai harus jeda.
"Syariah ini cuma segmentasi saja, semua agama boleh masuk di tempat ini. Begitu masuk yang kanan khusus perempuan, yang kiri untuk Laki-laki," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas beberapa waktu lalu.