Mengunjungi Pantai Parang Semar Banyuwangi, Dulu Tempat Pembuangan Sampah Kini Destinasi Wisata Cantik
Salah satu daya tarik pantai ini adalah musim penyu bertelur.
Salah satu daya tarik pantai ini adalah musim penyu bertelur.
Mengunjungi Pantai Parang Semar Banyuwangi, Dulu Tempat Pembuangan Sampah Kini Destinasi Wisata Cantik
Kabupaten Banyuwangi dikenal dengan keindahan alam dan budaya yang memikat. Salah satu destinasi wisata yang menarik dikunjungi adalah Pantai Parang Semar di Dusun Purwosari, Desa Buluagung, Kecamatan Siliragung.
-
Apa yang menarik dari wisata di Banyuwangi? Banyuwangi memiliki segudang tempat wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi.
-
Apa yang unik dari tempat wisata di Banyuwangi? Kota di ujung timur Pulau Jawa ini rasanya memiliki begitu banyak tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Ada tempat wisata berbasis alam, kuliner, hingga budaya yang unik dan berbeda dari tempat lainnya.
-
Kenapa tempat wisata di Banyuwangi populer? Mencari tempat wisata Banyuwangi yang populer memang tak sesulit yang dibayangkan. Sebab, kota di ujung timur Pulau Jawa ini rasanya memiliki begitu banyak tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi.
-
Kenapa Banyuwangi bangga dengan Seblang? 'Saya sangat senang banyak yang meminati seni tradisi dan budaya Banyuwangi. Ini menunjukkan masyarakat Banyuwangi bangga dengan budayanya,' kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Rabu (17/4).
-
Dimana wisata paralayang di Banyuwangi berada? Terbang dari atas gunung api purba yang memiliki ketinggian tak kurang dari 750 Mdpl itu. Ditemani oleh atlet paralayang nasional Ike Ayu Wulandari, Ipuk terbang menikmati pemandangan tak kurang dari 20 menit.
-
Bagaimana cara menikmati keindahan alam di Banyuwangi? Setiap sudut Banyuwangi menawarkan pengalaman alam yang unik dan mengesankan.
Dulu Tempat Pembuangan Sampah
Sebelum terkenal karena eksotisme ombak yang mencirikan pantai selatan, kawasan Pantai Parang Semar dulunya merupakan tempat pembuangan sampah. Saat itu, kawasan pantai ini terbengkalai.
Gotong Royong
Pada tahun 2019, pendeta GKJW Banyuwangi, Trisulo Agus Widodo mengajak masyarakat Dusun Purwosari membersihkan sampah. Setelah pantai bersih, Agus punya ide lain.
Agus mengajak para warga setempat yang tergabung dalam Jemaat Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) untuk mengelola wisata Pantai Parang Semar. Destinasi ini dibangun dengan konsep wisata edukasi, terutama tentang mencintai lingkungan, melestarikan alam hingga konservasi.
Nama Pantai
Agus menceritakan, nama Parang Semar dilatarbelakangi oleh adanya parang atau karang besar berbentuk menyerupai lakon pewayangan Semar. Karang setinggi sekitar 30 meter itu menjadi penangkal gelombang besar. Mengutip Liputan6.com, pada tahun 1980-an, parang berbentuk semar itu masih menyatu dengan daratan dan bisa dijangkau. Seiring waktu, bibir pantai kian terkikis akibat dampal abrasi. Akibatnya, kini parang berbentuk semar tenggelam di dasar laut.
“Masyarakat sini mempercayai Parang Semar itu sebagai sebuah petunjuk, karena dinilai dari watak tokoh pewayangan Semar Itu sendiri,” jelas Agus, pengelola wisata Pantai Parang Semar.
Pantai Parang SemarHarga Tiket Masuk
Wisatawan yang ingin berkunjung ke Pantai Parang Semar cukup membayar uang retribusi sebesar Rp5 ribu. Uang ini dijadikan sebagai dana swadaya untuk pengembangan wisata.
Daya Tarik
Pantai Parang Semar yang fokus pada wisata edukasi dengan menampilkan kelestarian alam. Wisatawan bisa belajar tentang vegetasi seperti pohon mangrove, pohon stigi langka hingga diajak belajar lebih mencintai lingkungan. Pantai ini jadi pilihan cocok bagi pengunjung yang ingin melakukan camping serta membuat kegiatan terkait alam dan peduli lingkungan.
Selain memiliki camping ground, Pantai Parang Semar juga kerap menjadi tujuan penyu bertelur. Pengelola wisata Pantai Parang Semar berharap bisa membuat tempat konservasi penyu sebagai perlindungan telur penyu dari ancaman binatang dan manusia yang kurang bertangung jawab.
“Di sini (Pantai Parang Semar) biasanya pada bulan 4 sampai bulan 8 musim penyu bertelur,” jelas Agus.
Pengunjung juga tak perlu khawatir kelaparan. Pasalnya, di kawasan pantai ini ada banyak UMKM milik masyarakat sekitar yang menjual makanan dan minuman.