Stadion Utama GBK Jadi Ikon Earth Hour 2018
GBK akan ikut serta dalam aksi simbolis pemadaman lampu selama satu jam, pada Sabtu 24 Maret 2018 pukul 20.30-21.30 WIB.
Sebanyak 180 negara di dunia termasuk 60 kota di Indonesia akan mengikuti kampanye Earth Hour 2018. Stadion Gelora Bung Karno (GBK) sebagai salah satu stadion terbesar di dunia kini menjadi ikon baru terkait isu lingkungan itu.
Rizal Malik selaku CEO WWF Indonesia menjelaskan keterkaitan Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPP GBK). Jadi GBK bakal ikut serta dalam aksi simbolis pemadaman lampu selama satu jam, pada Sabtu 24 Maret 2018 pukul 20.30-21.30 WIB.
-
Bagaimana gaya busana Kartika Soekarno di acara amal Earth Aid Society? Dalam foto tersebut, gaunnya yang berwarna biru laut itu berkilauan terkena cahaya kamera.
-
Kenapa Stadion Gelora 10 November dinamai seperti itu? Menjelang jadi lokasi Pekan Olahraga Nasional (PON) VII tahun 1969, Lapangan Tambaksari direnovasi. Saat peresmian namanya diganti menjadi Stadion Gelora 10 November.
-
Siapa yang merayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia? Perayaan ini memberikan kesempatan bagi kita semua untuk merenungkan tindakan-tindakan yang telah kita lakukan terhadap bumi dan menginspirasi langkah-langkah nyata dalam menjaga keindahan alam serta kesehatan planet kita.
-
Bagaimana upaya yang dilakukan dalam peringatan Hari Segitiga Terumbu Karang Sedunia untuk melindungi ekosistem? Dengan memperingati Hari Segitiga Terumbu Karang Sedunia, diharapkan dapat mendorong kolaborasi internasional dan tindakan nyata dalam upaya konservasi terumbu karang.
-
Siapa yang hadir di acara edukasi energi ramah lingkungan di SMA Negeri 8 Denpasar? Acara tersebut dihadiri oleh Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi, Pendidikan dan Daerah Terluar, Billy Mambrasar, Pjs Manager CSR Pertamina (Persero), Reno Fri Daryanto serta beberapa pejabat lainnya.
-
Bagaimana Hari Fotografi Alam Sedunia mendorong konservasi? Dengan memamerkan gambar-gambar yang menunjukkan keindahan dan kerentanan alam, Hari Fotografi Alam Sedunia bertujuan untuk mendorong tindakan konservasi. Ini membantu menyoroti isu-isu lingkungan yang mendesak dan mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam melindungi planet kita.
"Dengan bangga kami mencatat partisipasi GBK yang merupakan ikon baru kebanggaan nasional, juga menjadi simbol kemajuan pola pikir dan sikap masyarakat dan pemerintah Indonesia, terhadap isu-isu lingkungan dan perubahan iklim saat ini," jelas Rizal dalam Konferensi Pers Earth Hour 2018 #connect2earth di Jakarta, Kamis 15 Maret 2018.
Sejalan dengan keikutsertaan dalam Earth Hour 2018, Komplek GBK juga memiliki misi, yaitu menjadi paru-paru bagi Jakarta. Komplek GBK seluas 276 hektar bukan hanya memiliki prasarana komunikasi sosial saja, tapi juga menjadi daerah resapan air dan ruang terbuka hijau.
Direktur Utama PPK GBK, Winarto menambahkan partisipasi tersebut merupakan bentuk dukungan konsep keberlangsungan dan ramah lingkungan. Salah satu cara menjaga lingkungan yang dilakukan Komplek GBK adalah penggunaan panel surya.
"Jadi kami mengurangi emisi karbon di Jakarta secara signifikan yaitu memanfaatkan sinar matahari untuk penerangan di Parkir Timur dan Stadion GBK. Juga mengganti semua lampu dengan LED untuk efisien energi," jelas Winarto.
Bagian dari Promosi Indonesia
Dalam kesempatan ini, WWF juga bekerjasama dengan Indonesian Asian Games Organizing Committee (INASGOC).
Presiden INASGOC Erick Tohir mengatakan pihaknya bukan hanya ikut berkomitmen mengedepankan konsep ramah lingkungan dalam Asian Games 2018.
Asian Games 2018 juga mendukung WWF Indonesia untuk menghentikan perdagangan satwa yang dilindungi.
"Kami membantu mengedukasi publik mengenai biodiversity dan mengimbau para peserta Asian Games untuk mendukung kampanye 'Asia Says No to Illegal Wildlife Trade' yang akan diluncurkan WWF di seluruh Asia pada Juni 2018," ujar Erick.
(mdk/feb)