Stop Boros! Begini Tips Menghindari Jebakan Impulsive Buying yang Mengancam Keuanganmu
Biar nggak terjebak impulsive buying, berikut ini beberapa tips yang bisa mulai kamu lakukan dari sekarang!
Stop Boros! Begini Tips Menghindari Jebakan Impulsive Buying yang Mengancam Keuanganmu
Kamu juga sering mengalami momen seperti ini? Well, bisa jadi kamu mengalami yang namanya impulsive buying! Secara umum, impulsive buying adalah perilaku membeli barang tanpa direncanakan dan tanpa memikirkan fungsi dan konsekuensinya. Kebiasaan ini mungkin terlihat sepele, tapi ternyata bisa membuat kondisi keuangan pribadi jadi tidak sehat.
Biar nggak terjebak impulsive buying, berikut ini beberapa tips yang bisa mulai kamu lakukan dari sekarang!
Pikirkan Kembali Soal Manfaatnya
Sebelum membeli barang tertentu, coba pikirkan dulu soal manfaatnya. Melihat promo atau diskon yang berlaku memang bisa membuatnya menarik untuk dibeli. Namun, jangan langsung checkout atau membawanya ke kasir. Sebelum itu, pikirkan terlebih dulu apakah barang-barang tersebut memang kamu butuhkan?
Kalau yang ada di dalam pikiran kamu ‘suatu saat mungkin akan dibutuhkan’, sebaiknya urungkan niat untuk membelinya. Hal ini jadi tanda kalau kamu belum benar-benar membutuhkannya saat ini. Kebiasaan membeli barang yang 'mungkin akan diperlukan' di masa depan adalah salah satu hal yang memicu impulsive buying.
-
Apa yang membuat impulsive buying bisa membuat keuangan menjadi tidak stabil? Perilaku impulsive buying ini pun bisa berbahaya bagi kestabilan finansial.
-
Bagaimana cara menghindari impulsive buying? Penting bagi Anda untuk menyusun skala prioritas sebelum melakukan pembelian barang. Anda bisa menggunakan skala perencanaan keuangan dengan alokasi 40% - 30% - 20% dan 10%.
-
Bagaimana cara menghentikan impulsive buying agar bisa merencanakan keuangan dengan baik? Salah satu cara menghindari perilaku impulsive buying ini adalah dengan memahami kembali mana keinginan (wants) dan kebutuhan (needs). Dengan begitu, Anda bisa menyusun menyusun skala prioritas sebelum melakukan pembelian barang.
-
Kenapa orang impulsive buying sering melakukan pembelian tanpa berpikir dua kali? Impulsive buying adalah sebuah perilaku dimana seseorang cenderung membeli sesuatu hanya berdasarkan keinginan dan tanpa berpikir dua kali.
-
Mengapa perlu menghindari pembelian impulsif? Saat uang gaji masuk ke rekening, tidak sedikit dari pekerja langsung membuat transaksi. Entah untuk membeli kebutuhan primer atau sebatas belanja yang sebenarnya bisa ditunda. Sebisa mungkin Anda harus bisa mengontrol sikap impulsif ketika berbelanja, khususnya promo "pay day" setiap toko online.
-
Kenapa gaya hidup konsumtif bisa menyebabkan masalah keuangan pribadi? Gaya hidup konsumtif sering kali membuat seseorang mengeluarkan uang lebih banyak daripada yang mereka mampu, menggunakan kredit atau pinjaman untuk memenuhi kebutuhan konsumtif mereka. Penggunaan kartu kredit yang berlebihan dan pinjaman konsumtif tanpa perencanaan yang matang dapat menyebabkan tumpukan hutang yang sulit dilunasi.
Pertimbangkan Seberapa Sering Memakainya
Kalau pun kamu merasa barang tersebut memang berguna dan dibutuhkan, langkah selanjutnya adalah pertimbangkan lagi seberapa sering memakainya. Misalnya ketika akan membeli barang fashion seperti sweater kekinian. Coba pikirkan kembali apakah kamu akan sering menggunakannya?
Jika daerah tempat tinggalmu berada di kawasan yang dingin, membeli sweater baru memang bisa jadi pilihan untuk menemani aktivitas sehari-hari. Tapi, kalau dalam setahun kira-kira hanya digunakan beberapa kali, sebaiknya urungkan niat untuk membelinya.
Perhatikan Juga Space Penyimpanan di Rumah
Hal lain yang perlu diperhatikan tapi seringnya terlupakan adalah apakah di rumahmu masih ada tempat penyimpanan untuk barang tersebut? Sebagai contoh, misalnya saat kamu akan membeli sepatu. Barang ini sudah pasti akan sering digunakan untuk bekerja atau beraktivitas lainnya. Tapi coba ingat-ingat, apakah masih ada space di rumah untuk menyimpan kotak sepatu baru?Jika rak sepatu sudah terlihat penuh, artinya kamu sudah punya banyak koleksi sepatu. Jadi, nggak perlu membeli yang baru lagi. Cukup manfaatkan yang sudah ada untuk menemani aktivitas sehari-hari.
Apakah Kamu Memiliki Budget Khusus untuk Membelinya?
Ini dia pertanyaan lain yang juga perlu dipertimbangkan sebelum membeli suatu barang. Pikirkan juga dari sisi finansial. Apakah kamu memang memiliki budget khusus untuk membelinya? Jika ternyata kamu melakukan pembelian dengan kartu kredit atau mengambil dari tabungan/dana darurat, percayalah itu bukan keputusan yang tepat.
Hal tersebut menandakan sebaiknya kamu tidak membeli barang tersebut. Untuk mengatur keuangan, perlu dipertimbangkan secara matang barang-barang yang ingin dibeli. Jika belum mengatur budget untuk pengeluaran tersebut, sebaiknya tahan dulu keinginan untuk membeli sesuatu.
Hindari Pembelian Barang Berkedok Self Reward
Saat sedang sedih atau stres, banyak orang melakukan stress release dengan berbelanja. Membeli barang dengan alasan self reward pun banyak dilakukan. Namun, waspada kondisi ini bisa mengganggu keuanganmu jika tidak diatur dengan baik.
Belanja untuk menyenangkan diri adalah salah satu tanda impulsive buying. Selain itu, self reward yang benar adalah melakukan pembelian suatu barang dengan terencana, baik itu tujuan maupun budget. Jadi, kalau tiba-tiba lagi di mall dan membeli tas baru dengan alasan self reward, itu namanya impulsive buying!
Itu tadi beberapa tips yang bisa dilakukan demi mencegah jebakan impulsive buying. Yuk, saatnya lebih bijak dalam berbelanja!