Bacaan Doa Minta Hujan Arab, Latin, dan Artinya
Di kondisi kemarau yang berkepanjangan umat Islam dianjurkan memanjatkan doa minta hujan. Doa minta hujan ini dibaca untuk memohon keberkahan hujan dari Allah.
Doa minta hujan merupakan amalan yang dianjurkan ketika musim kemarau panjang.
Bacaan Doa Minta Hujan Arab, Latin, dan Artinya
Dengan turunnya hujan, tanah-tanah menjadi subur, tanaman tumbuh dengan baik dan bisa memberikan manfaat bagi makhluk yang tinggal di bumi.
Namun, saat musim kemarau tentu intensitas hujan semakin menurun. Bahkan, di musim kemarau panjang, hujan bisa menjadi sangat langka dan tidak turun sama sekali dalam rentang waktu yang cukup lama. Keadaan ini membuat udara terasa kering dan panas, serta membuat banyak kerugian seperti gagal panen.
Oleh karena itu, di kondisi kemarau yang berkepanjangan umat Islam dianjurkan memanjatkan doa minta hujan. Doa minta hujan ini dibaca untuk memohon keberkahan hujan dari Allah, terutama di musim kemarau.
-
Apa yang dimaksud dengan doa minta hujan dalam Islam? Doa minta hujan sangat dianjurkan di musim kemarau. Dalam Islam, hujan merupakan suatu anugerah yang diturunkan Allah SWT. Ini adalah proses fenomena alam, di mana langit menurunkan air hujan yang jatuh ke bumi.
-
Kapan doa minta hujan bisa diamalkan? Bacaan doa minta turun hujan dapat diamalkan pada waktu musim kemarau panjang.
-
Bagaimana doa untuk meminta hujan yang bermanfaat? Adapun bacaan doa ketika turun hujan singkat adalah sebagai berikut:Allahumma shayyiban nafi’an.Artinya:"Ya Allah, curahkanlah air hujan yang bermanfaat. " (HR Bukhar
-
Kapan doa hujan paling mustajab? Umat muslim dianjurkan membaca doa tersebut ketika hujan turun karena dalam rentang waktu tersebut termasuk saat-saat mustajab.
-
Doa apa yang dibaca untuk meminta hujan reda? Doa ketika turun hujan pertama adalah sunnah Rasulullah SAW yang diabadikan dalam hadis riwayat Bukhari.Doa ini bertujuan untuk meminta agar hujan segera reda. Adapun bacaan doa ketika turun hujan yang dapat dilafalkan adalah sebagai berikut:Muthirnaa bi fadh-lillaahi wa rahmatih.Artinya:"Dicurahkannya hujan ini kepada kami atas karunia dan rahmat Allah." (HR. Bukhari)
-
Kenapa doa minta hujan penting di musim kemarau? Bukan hanya udara yang terasa kering dan panas, tidak turunnya hujan juga membuat banyak kerugian seperti gagal panen.
Doa Minta Hujan: Bacaan Pendek
Doa minta hujan juga disebut dengan doa istiqa. Doa ini sangat dianjurkan untuk dibaca sebanyak mungkin saat musim kemarau, di mana intensitas hujan semakin berkurang bahkan tidak ada hujan sama sekali.
Terdapat bacaan doa minta hujan pendek yang bisa diamalkan. Namun sebelum mengamalkan bacaan doa ini, dianjurkan untuk membaca doa kurab sebagai berikut:
Lā ilāha illallāhul ‘azhīmul halīmu, lā ilāha illallāhu rabbul ‘arsyil ‘azhīmi, lā ilāha illallāhu rabus samāwāti wa rabbul ardhi wa rabbul ‘arsyil karīmi.
Artinya, “Tiada Tuhan selain Allah yang agung dan santun. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan Arasy yang megah. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan langit, bumi, dan Arasy yang mulia.”
Setelah itu, dilanjutkan dengan membaca doa minta hujan saat kemarau panjang, yaitu sebagai berikut:
Yā hayyu, ya qayyūmu, bi rahmatika astaghītsu.
Artinya, “Wahai Zat yang maha hidup dan maha tegak, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan,”
Selain bacaan doa minta hujan di atas, ada pula ayat dalam Al-Qur'an yang bisa dibaca untuk meminta berkah hujan kepada Allah. Adalah ayat 201 dari Surat Al Baqarah, yaitu sebagai berikut:
Allāhumma, rabbanā, ātinā fid dunyā hasanah, wa fil ākhirati hasanah, wa qinā ‘adzāban nāri.
Artinya, “Ya Allah, Tuhan kami. Berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Selamatkanlah kami dari siksa neraka.”
Doa Minta Hujan: Bacaan Panjang
Selanjutnya, terdapat bacaan doa minta hujan dengan lafal lebih panjang yang bisa Anda amalkan. Doa ini secara khusus menyebutkan sebuah permohonan untuk diturunkan air hujan dari langit. Di mana hujan yang diminta adalah hujan yang manfaat.
Berikut bacaan doa minta hujan, bisa diamalkan sehari-hari:
Allāhummasqinā ghaitsan mughītsan hanī’an marī‘an (lan riwayat murī‘an) ghadaqan mujallalan thabaqan sahhan dā’iman. Allāhummasqināl ghaitsa, wa lā taj‘alnā minal qānithīn. Allāhumma inna bil ‘ibādi wal bilādi wal bahā’imi wal khalqi minal balā’i wal juhdi wad dhanki mā lā nasykū illā ilaika. Allāhumma anbit lanaz zar‘a, wa adirra lanad dhar‘a, wasqinā min barakātis samā’i, wa anbit lanā min barakātil ardhi. Allāhummarfa‘ ‘annal jahda wal jū‘a wal ‘urā, waksyif ‘annal balā’a mā lā yaksyifuhū ghairuka. Allāhumma innā nastaghfiruka, innaka kunta ghaffārā, fa arsilis samā’a ‘alainā midrārā.
Artinya:
“Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan yang menolong, mudah, menyuburkan, yang lebat, banyak, merata, menyeluruh, dan bermanfaat abadi. Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan. Jangan jadikan kami termasuk orang yang berputus harapan. Ya Allah, sungguh banyak hamba, negeri, dan jenis hewan, dan segenap makhluk lainnya mengalami bencana, paceklik, dan kesempitan di mana kami tidak mengadu selain kepada-Mu. Ya Allah, tumbuhkan tanaman kami, deraskan air susu ternak kami, turunkan pada kami air hujan karena berkah langit-Mu, dan tumbuhkan tanaman kami dari berkah bumi-Mu. ...
... Ya Allah, angkat dari bahu kami kesusahan paceklik, kelaparan, ketandusan. Hilangkan dari kami bencana yang hanya dapat diatasi oleh-Mu. Ya Allah, angkat dari bahu kami kesusahan paceklik, kelaparan, ketandusan. Hilangkan dari kami bencana yang hanya dapat diatasi oleh-Mu."
Metode Meminta Hujan dalam Islam
Dalam Islam ada beberapa metode untuk meminta hujan, yaitu:
- Memperbanyak istigfar
Allah berfirman,
“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat , dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)
Selai ayat di atas, ada pula beberapa atsar yang menerangkan bahwa istighfar (banyak memohon ampun pada Allah) adalah salah satu sebab diturunkannya hujan. Salah satunya berasal dari Asy Sya’bi, ia berkata,
“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat”
Umar pun lantas mengatakan,
“Wahai kaumku, mintalah ampun kepada Rabb kalian. Kemudian bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia akan menurunkan pada kalian hujan lebat dari langit .”
- Istiqomah menjalankan syari’at Allah
Allah berfirman,
“Dan bahwasanya: jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezki yang banyak).” (QS. Al Jin: 16)
Salah satu tafsiran ulama tentang surat Jin ayat 16 yaitu: Seandainya mereka berpegang teguh dengan ajaran Islam dan terus istiqomah menjalaninya, maka mereka akan diberi minum air yang segar, yaitu dilapangkan rizki.
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya .” (QS. Al A’rof: 96).
- Sholat Istisqa’
Sholat Istisqa adalah sholat sunnah yang dilakukan untuk meminta hujan kepada Allah SWT ketika terjadi kekeringan atau musim kemarau yang berkepanjangan. Ibadah merupakan ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan menurut mayoritas ulama shalat istisqo’ disunnahkan ketika terjadi kekeringan.
Di antara dalil yang menunjukkan disyariatkannya shalat istisqo’ adalah hadits Abdullah bin Zaid. Beliau berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah keluar ke tanah lapang dan beliau hendak melaksanakan istisqo’ (meminta hujan). Beliau pun merubah posisi rida’nya 1 (yang semula di kanan dipindah ke kiri dan sebaliknya) ketika beliau menghadap kiblat. (Ishaq mengatakan), “Beliau memulai mengerjakan shalat sebelum berkhutbah kemudian beliau menghadap kiblat dan berdo’a”. ”