Bacaan Doa Hujan Latin dan Artinya, Jangan Lupa Diamalkan
Dengan mengetahui doa-doa ini, kita bisa memohon kepada Allah agar hujan yang turun senantiasa membawa manfaat dan terhindar dari mudarat.
Hujan adalah salah satu anugerah besar dari Allah SWT yang membawa berkah bagi kehidupan di bumi. Namun, dalam beberapa situasi, hujan yang turun bisa menjadi ujian, seperti kekeringan yang berkepanjangan atau hujan deras yang berpotensi menimbulkan bencana.
Dalam Islam, terdapat doa-doa khusus yang dianjurkan untuk dibaca baik ketika mengharapkan turunnya hujan, maupun saat hujan sudah turun. Bacaan doa ini bukan hanya sebagai bentuk permohonan, tetapi juga menunjukkan ketergantungan umat kepada Allah atas segala kuasa-Nya dalam mengatur alam semesta.
-
Bagaimana cara baca doa hujan? Doa di bawah ini bisa dibaca saat hujan akan turun, hujan lebat, hingga setelah selesai turun hujan.
-
Bagaimana doa hujan dibacakan? Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, 'Allahumma shoyyiban nafi’an' [Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]'.
-
Apa itu doa minta hujan? Doa minta hujan juga disebut dengan doa istiqa. Doa ini sangat dianjurkan untuk dibaca sebanyak mungkin saat musim kemarau, di mana intensitas hujan semakin berkurang bahkan tidak ada hujan sama sekali.
-
Apa saja isi doa minta hujan? Isinya yakni meminta pertolongan dan meminta keberkahan di dalam hujan yang akan turun ke bumi.
-
Bagaimana doa minta hujan? Doa ini merupakan doa yang mudah dan bisa diamalkan oleh siapa saja. Di sini ada 3 doa minta turun hujan yang bisa Anda panjatkan, beserta artinya:
-
Doa apa yang dibaca saat hujan lebat? 'Ya Allah, jadikanlah hujan ini sebagai nikmat bagi kami, bukan sebagai siksa atas kami.Ya Allah, berikanlah hujan ke dataran tinggi, gunung, ngarai, anak bukit, lembah dan tempat-tempat tumbuhnya pepohonan.'
Doa Hujan
Doa hujan dalam Islam adalah permohonan yang dipanjatkan kepada Allah SWT ketika menghadapi kondisi tertentu yang berkaitan dengan hujan, baik saat menginginkan turunnya hujan (karena kekeringan) maupun saat hujan turun terlalu deras dan dikhawatirkan membawa bencana.
Doa hujan juga menjadi bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT atas berkah yang diberikan melalui turunnya hujan. Hujan merupakan salah satu rahmat dan karunia dari Allah yang memberikan kehidupan bagi makhluk di bumi.
Bacaan doa hujan yang bisa Anda amalkan berdasarkan salah satu hadist dari Ummul Mukminin, ’Aisyah radhiyallahu ’anha yang berkata,
إِنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, ”Allahumma shoyyiban nafi’an” [Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]”. (HR. Bukhari).
Terkait bacaan doa hujan ini, Ibnu Baththol mengatakan, ”Hadist ini berisi anjuran untuk berdo’a ketika turun hujan agar kebaikan dan keberkahan semakin bertambah, begitu pula semakin banyak kemanfaatan.” (Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 5: 18, Asy Syamilah).
Kemudian, ketika hujan turun dengan lebat, ada bacaan doa hujan yang bisa diamalkan. Doa ini dibaca oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam agar hujan yang turun tidak membawa dampak yang merugikan. Berikut adalah bacaannya,
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
“Allahumma haawalaina wa laa ’alaina. Allahumma ’alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari [Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan].” (HR. Bukhari).
Lalu saat hujan telah usai, kita dianjurkan untuk mengamalkan doa sebagaimana yang telah diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadist berikut ini,
“Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan ’Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), makadialah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dialed yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ketika Hujan Tak Kunjung Datang
Hujan adalah bukti kebesaran dan kasih sayang Allah. Melalui air yang diturunkannya, tanah-tanah menjadi subur dan tanaman dapat tumbuh dengan baik. Namun, bagaimana jika hujan tak kunjung datang?
Dalam situasi kekeringan, tentu kedatangan hujan adalah harapan bagi banyak orang. Untuk itu, Islam mengajarkan beberapa doa yang bisa diamalkan untuk meminta hujan. Namun sebelum mengamalkan bacaan doa meminta hujan, dianjurkan untuk membaca doa berikut:
Lā ilāha illallāhul ‘azhīmul halīmu, lā ilāha illallāhu rabbul ‘arsyil ‘azhīmi, lā ilāha illallāhu rabus samāwāti wa rabbul ardhi wa rabbul ‘arsyil karīmi.
Artinya, “Tiada Tuhan selain Allah yang agung dan santun. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan Arasy yang megah. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan langit, bumi, dan Arasy yang mulia.”
Setelah itu, dilanjutkan dengan membaca doa minta hujan saat kemarau panjang, yaitu:
Yā hayyu, ya qayyūmu, bi rahmatika astaghītsu.
Artinya, “Wahai Zat yang maha hidup dan maha tegak, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan,”
Selain bacaan doa minta hujan di atas, ada pula ayat dalam Al-Qur'an yang bisa dibaca untuk meminta berkah hujan kepada Allah. Adalah ayat 201 dari Surat Al Baqarah, yaitu:
Allāhumma, rabbanā, ātinā fid dunyā hasanah, wa fil ākhirati hasanah, wa qinā ‘adzāban nāri.
Artinya, “Ya Allah, Tuhan kami. Berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Selamatkanlah kami dari siksa neraka.”
Kemudian untuk bacaan doa minta hujan yang lebih panjang bisa dengan mengamalkan bacaan ini,
Allāhummasqinā ghaitsan mughītsan hanī’an marī‘an (lan riwayat murī‘an) ghadaqan mujallalan thabaqan sahhan dā’iman. Allāhummasqināl ghaitsa, wa lā taj‘alnā minal qānithīn. Allāhumma inna bil ‘ibādi wal bilādi wal bahā’imi wal khalqi minal balā’i wal juhdi wad dhanki mā lā nasykū illā ilaika. Allāhumma anbit lanaz zar‘a, wa adirra lanad dhar‘a, wasqinā min barakātis samā’i, wa anbit lanā min barakātil ardhi. Allāhummarfa‘ ‘annal jahda wal jū‘a wal ‘urā, waksyif ‘annal balā’a mā lā yaksyifuhū ghairuka. Allāhumma innā nastaghfiruka, innaka kunta ghaffārā, fa arsilis samā’a ‘alainā midrārā.
Artinya:
“Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan yang menolong, mudah, menyuburkan, yang lebat, banyak, merata, menyeluruh, dan bermanfaat abadi. Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan. Jangan jadikan kami termasuk orang yang berputus harapan. Ya Allah, sungguh banyak hamba, negeri, dan jenis hewan, dan segenap makhluk lainnya mengalami bencana, paceklik, dan kesempitan di mana kami tidak mengadu selain kepada-Mu. Ya Allah, tumbuhkan tanaman kami, deraskan air susu ternak kami, turunkan pada kami air hujan karena berkah langit-Mu, dan tumbuhkan tanaman kami dari berkah bumi-Mu. Ya Allah, angkat dari bahu kami kesusahan paceklik, kelaparan, ketandusan. Hilangkan dari kami bencana yang hanya dapat diatasi oleh-Mu. Ya Allah, angkat dari bahu kami kesusahan paceklik, kelaparan, ketandusan. Hilangkan dari kami bencana yang hanya dapat diatasi oleh-Mu."