Dampak Media Sosial untuk Anak, Orang Tua Wajib Tahu
Dalam kehidupan bermasyarakat banyak perubahan dan penemuan baru yang kita jumpai yang semakin hari semakin beragam, dari kebutuhan primer, sekunder dan tersier, hal tersebut menyesuaikan diri dengan kebutuhan hidup masyarakat, perubahan dan penemuan tersebut.
Dalam kehidupan bermasyarakat banyak perubahan dan penemuan baru yang kita jumpai yang semakin hari semakin beragam, dari kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Hal tersebut menyesuaikan diri dengan kebutuhan hidup masyarakat.
Perubahan dan penemuan tersebut meliputi hal-hal yang berskala kecil hingga skala yang sangat besar dan selalu berubah setiap harinya. Hal ini jelas sudah tidak bisa dihindari lagi, yang secara tidak langsung akan menyebabkan perubahan struktur dan pola dalam masyarakat itu sendiri.
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Apa yang dilakukan Rumiyati Ningsih di media sosial? Jadi Seorang Selebgram Tuh, beda banget sama suaminya yang kerja di film, Rumiyati malah asyik banget di sosmed, sekarang jadi selebgram nih.
-
Kenapa kata-kata lucu di media sosial bisa menghibur? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Kata-kata apa yang sering ditemukan di media sosial? "Kata-kata hari ini adalah kalimat yang sering diucapkan di medsos. Biasanya orang yang mendapatkan pertanyaan ini akan mengungkapkan sebuah kalimat inspiratif yang memotivasi orang."
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
-
Kenapa rumah sultan di Sidoarjo menjadi sorotan media sosial? Sebuah rumah megah dengan gaya dekorasi klasik seperti istana Disney tengah menjadi sorotan media sosial. Rumah tersebut dimiliki oleh HJ. Mawar Wahyuningsih, seorang pengusaha asal Sidoarjo yang terkenal rendah hati meskipun memiliki kekayaan luar biasa.
Salah satu perubahan besar yang dirasakan masyarakat adalah perkembangan teknologi yang semakin beragam. Salah satu yang dapat dilihat adalah beragamnya media sosial yang kini sangat mudah diakses oleh siapapun termasuk oleh anak-anak. Meskipun perubahan tersebut tak dapat dihindari tapi kita bisa mengatur mana yang mau kita ambil pengaruh baiknya atau justru pengaruh baiknya.
Namun, sayangnya karena anak-anak merupakan pribadi yang belum matang secara emosional maupun pemikiran membuatnya sulit untuk memahami mana yang baik untuknya dan mana yang tidak. Dalam hal ini peran orang tua sangat diperlukan untuk dampak buruk kemajuan teknologi pada anak. Lebih jauh berikut ini informasi lengkap mengenai dampak media sosial untuk anak, orang tua wajib tahu telah dirangkum merdeka.com melalui media.neliti.com dan berbagai sumber lainnya.
Dampak Media Sosial untuk Anak
Seiring perkembangan teknologi, penggunaan gadget kini terbilang sudah menjadi kebutuhan bagi semua orang termasuk juga anak-anak. Tanpa sadar kegiatan ini dapat berpengaruh terhadap kesehatan mentalnya. Banyak orang percaya bahwa baik gadget maupun media sosial memiliki banyak dampak negatif untuk anak-anak.
Sampai detik ini, platform media sosial berkembang sangat pesat mulai dari Facebook, Twitter, Instagram, TikTok dan media sosial lainnya. Keberadaan media sosial tersebut banyak mengubah cara orang berinteraksi. Sebagai alat, media sosial adalah pedang bermata dua. Meskipun memiliki banyak manfaat media sosial juga dapat memengaruhi anak-anak dengan cara yang tidak sehat.
Adapun dampak media sosial untuk anak dari sisi negatif adalah berkaitan dengan kemampuan anak yang masih minim untuk memilih konten sesuai dengan usianya, kemampuan anak membedakan hoaks dan berita nyata juga masih tak memadai.
Selain itu, kerentanan cyberbully, tindakan kriminal seperti penipuan hingga penculikan juga masih sulit dihindari anak-anak, serta sikap anak dalam mengendalikan diri untuk tidak berkomentar jahat atau menyakiti orang lain juga masih tak bisa dipastikan.
Dampak negatif lainnya adalah terlalu sering menggunakan media sosial dipercaya dapat mengganggu perkembangan otak anak, merusak penglihatannya, bahaya radiasi hingga memicu sikap tempramental pada anak.
Cara Mengatasi Anak yang Kecanduan Gadget atau Sosial Media
Untuk menghindari dampak negatif kecanduan gadget atau sosial media pada anak, tentunya sebagai orang tua kamu harus melakukan pengelolaan waktu yang tepat bagi anak-anakmu dalam menggunakan gadget. Waktu yang disarankan untuk menggunakan gadget pada anak usia 2–5 tahun adalah maksimal satu jam per hari.
Berikut ini hal-hal yang bisa orang tua lakukan untuk menghindarkan anak-anaknya dari kecanduan gadget atau sosial media :
- Memberikan contoh kepada anak, seperti yang banyak orang ketahui anak adalah seorang peniru yang ulung. Perilaku orang tua akan selalu dicontoh oleh anak. Usahakan untuk tidak bermain gadget di depan anak, apalagi jika kamu sedang bermain dengannya.
- Sebisa mungkin luangkan waktu untuk mengajak anak bermain bersama. Saat di rumah merupakan waktu bagi orang tua dan anak untuk saling berinteraksi serta bermain bersama. Kamu dan anak bisa membuat permainan dari kertas, main petak umpat, atau menggambar. Kegiatan-kegiatan yang menyenangkan tersebut akan membuat anak lupa untuk bermain gadget.
- Pastikan kamu membuat batasan waktu bagi anak untuk menggunakan gadget. Waktu yang disarankan adalah maksimal satu jam sehari. Pastikan anak memang benar-benar mengerti serta menyepakatinya agar ia bisa disiplin. Jangan lupa, berikan peringatan secara berkala ketika waktu bermain hampir habis.
- Kurangi frekuensi bermain secara bertahap. Jika ingin mengurangi frekuensi bermain anak, lakukanlah secara bertahap. Hal ini dilakukan agar ia dapat menerimanya dengan baik.
- Ajak anak bersosialisasi lebih sering dengan temannya. Kamu dapat mengundang teman-teman sebayanya untuk bermain ke rumah dan menyediakan beberapa permainan untuk dilakukan bersama-sama. Cara ini dapat memicu mereka untuk aktif bermain dan berkomunikasi dengan teman secara langsung.
- Berikan reward. Jika anak sudah memperlihatkan perubahan dengan mengurangi frekuensi menggunakan gadget, jangan sungkan untuk memberikan hadiah. Tak harus dengan benda-benda mahal, menyiapkan makanan kesukaan anak juga bisa kamu lakukan.