Mengenal Kepanjangan dari SPBU, Berikut Cara Membedakan Kepemilikannya
Masyarakat Indonesia tentu sudah tak asing lagi dengan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Sesuai namanya, SPBU berfungsi sebagai tempat membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) secara eceran atau ritel bagi kendaraan bermotor baik itu roda dua maupun roda empat dan lebih.
Masyarakat Indonesia tentu sudah tak asing lagi dengan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Sesuai namanya, SPBU berfungsi sebagai tempat membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) secara eceran atau ritel bagi kendaraan bermotor baik itu roda dua maupun roda empat dan lebih.
Tentu kebanyakan dari kita sudah akrab dengan SPBU milik Pertamina yang merupakan perusahaan BUMN. Akan tetapi ternyata ada juga SPBU yang dimiliki swasta baik itu nasional ataupun asing. Meningkatkan kebutuhan manusia akan bahan bakar minyak membuat pertumbuhan SPBU di seluruh daerah di Indonesia juga meningkat.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Apa yang ditemukan di SPBU nakal di rest area KM 42 Tol Japek? “Pada pompa ukur BBM di SPBU ini diduga terpasang alat tambahan berupa switch/jumper yang dapat mempengaruhi hasil penakaran atau mempengaruhi jumlah volume cairan BBM yang diterima".
-
Kapan El Rumi pacaran di SMP? El Rumi juga pernah berpacaran dengan Amanda Manopo ketika masih SMP, namun hubungan keduanya hanya bertahan selama 2 bulan.
-
Siapa yang melakukan kunjungan ke SPBU di rute Jakarta-Bandung? Guna memastikan hal tersebut, Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro melakukan kunjungan ke sejumlah sarana dan fasilitas Pertamina yang akan dilalui oleh pemudik pada rute Jakarta-Bandung.Sejumlah fasilitas tersebut antara lain SPBU rest area KM 57 A Tol Jakarta-Cikampek, SPBU rest area KM 88 A dan SPBU 34.402.27 Bandung.
Lalu bagaimana cara membedakan SPBU miliki Pertamina dengan milik swasta? Berikut ini informasi mengenai kepanjangan dari SPBU, lengkap dengan cara membedakan kepemilikannya telah dirangkum merdeka.com melalui liputan6.com dan etheses.uin-malang.ac.id.
Mengenal SPBU
Pada mulanya Pertamina membangun SPBU dengan nama pertamina way yang merupakan SPBU biasa yang menjual BBM Premium, solar, pertamax, pertamax plus, dengan operator standar, pelayanan standar, juga fasilitas yang sangat standar. Kemudian muncul SPBU-SPBU swasta asing dengan format lebih baik dari SPBU milik Pertamina, baik itu secara format fisik bangunan maupun pelayanan serta takaran serta kualitas BB.
Menghadapi persaingan yang sangat ketat tersebut, Pertamina tentu tak mau tinggal diam, yang pada tahun 2009 mulailah dibentuk program "PASTI PAS" dengan jargon awalnya "pas takarannya, pas pelayanannya".
Semua SPBU pertamina way yang mau ikut program tersebut ditraining ulang mulai dari operator sebagai ujung tombak di lapangan, maupun pengawas serta manager SPBU untuk meningkatkan kualitas agar tidak ada lagi kecurangan dan bisa bersaing dengan SPBU swasta atau asing.
Cara Membedakan Kepemilikan SPBU
SPBU berlogo PT Pertamina (Persero) tentu saja menjadi salah satu pilihan para pengendara yang hendak mengisi bahan bakar, alasannya tak lain SPBU berlogo Pertamina lebih banyak dijumpai dibanding SPBU lainnya. Tetapi tahukah kamu kalau tak semua SPBU berlogo Pertamina adalah milik perusahaan BUMN tersebut. Banyak juga SPBU berlogo Pertamina yang dimiliki oleh pihak swasta.
Cara membedakannya bisa kamu lihat dari nomor seri SPBU yang biasa terpampang pada papan petunjuk harga Bahan Bakar Minyak yang berada di depan SPBU. Berikut penjelasannya:
1. Angka pertama pada nomor seri SPBU menunjukkan wilayah pemasaran Pertamina atau Marketing Operation Region (MOR)
Untuk MOR 1 terdiri dari wilayah Medan, Batam, Padang, dan Pekanbaru, sedangkan untuk MOR 2 untuk wilayah Jambi, Lampung Selatan, dan Sumatera Selatan. MOR 3 untuk Jabodetabek, Bandung, Cianjur, Subang, Sukabumi. MOR 4 untuk Semarang, Cilacap dan Yogyakarta.
Selanjutnya untuk MOR 5 adalah SPBU yang beroperasi di wilayah Surabaya dan sekitarnya, Banyuwangi. Sedangkan untuk MOR 6 merupakan SPBU yang tersebar di wilayah Balikpapan, Samarinda dan Banjarmasin.
2. Angka yang kedua pada nomor seri SPBU menunjukkan jenis atau tipe SPBU
Rinciannya angka 1 sampai dengan 7 mulai dari COCO, CODO,DODO, SPDN, SPBN, SPBB dan seterusnya.
Sebagai contoh, untuk SPBU COCO atau Company Owned Company Operated, artinya SPBU ini murni milik dan dikelola oleh Pertamina Retail. Sedangkan SPBU CODO atau Company Owned Dealer Operated artinya SPBU ini milik Swasta atau Perorangan yang bekerjasama dengan Pertamina Retail. SPBU jenis ini dibangun berdasarkan persyaratan yang dimiliki Pertamina Retail.
Lalu, untuk SPBU DODO atau Dealer Owned Dealer Operated artinya SPBU ini murni milik Swasta atau Perorangan dan segala hal tentang manajemen dikelola oleh Swasta. SPBU ini dibangun sebagai satu upaya untuk pengembangan jaringan SPBU dan dalam rangka peningkatan pelayanan di SPBU melalui konsep Kerjasama Operasi (KSO).
3. 5 angka berikutnya adalah nomor urut SPBU di wilayah tersebut
Sebagai contoh, SPBU dengan nomor 31.76548. Maka SPBU tersebut adalah SPBU di wilayah Jabodetabek dan dimiliki oleh Pertamina Retail.
Perlu kamu ketahui bahwa, Pertamina tidak memiliki seluruh SPBU yang ada, karena untuk membangkitkan semangat wirausaha dalam kegiatan hilir Bahan Bakar Minyak (BBM). Sehingga, Pertamina memberikan kesempatan bagi kalangan pengusaha yang ingin berperan dalam kegiatan bisnis penyaluran BBM.