Proses Melahirkan dalam Air yang Wajib Diketahui Ibu Hamil, Perhatikan Risikonya
Melahirkan dalam air atau water birth disebut-sebut sebagai salah satu metode yang dapat mengurangi rasa sakit. Meskipun dalam hal ini masih banyak orang yang memperdebatkannya sebagian pro sebagian lainnya kontra.
Memiliki anak adalah dambaan bagi hampir sebagian besar pasangan yang menikah dan bagi seorang ibu harapan terbesarnya adalah melahirkan anaknya dengan lancar dan tanpa halangan yang berarti. Jauh-jauh hari seorang ibu sudah memikirkan dengan cara apa ia akan melahirkan anaknya nanti, dengan persalinan normal atau cesar.
Namun kini telah banyak orang yang mulai melirik proses melahirkan bayi mereka di dalam air. Melahirkan dalam air atau water birth disebut-sebut sebagai salah satu metode yang dapat mengurangi rasa sakit.
-
Apa yang dilakukan kuda laut jantan ketika melahirkan? Hewan jantan yang satu ini telah melahirkan sekitar 300 bayi, dikutip dari Greek Reporter, Senin (24/6).
-
Gimana cara memandikan bayi dengan air hangat yang aman? Suhu ideal untuk mandi bayi adalah antara 32-37 derajat Celsius. Pastikan untuk mengukur suhu air sebelum memandikan bayi untuk menghindari risiko kepanasan atau kedinginan.
-
Siapa yang memberikan tips mudik untuk ibu hamil? "Sebaiknya melakukan pemeriksaan terhadap janinnya, dilihat kondisi perkembangan janin apakah ada kelainan atau enggak, dari plasenta ibu, sering kontraksi atau tidak, karena pada perjalanan yang tidak dianjurkan ibu yang pendarahan," katanya beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Bagaimana cara aman bagi ibu hamil untuk berenang di laut? Namun, ibu hamil harus memilih pantai yang bersih dan aman, serta menghindari ombak yang besar atau arus yang kuat.
-
Kenapa mandi air hangat baik untuk bayi? Memandikan air hangat ini bukan sekadar pilihan orang tua saja, tapi punya manfaat yang baik bagi si kecil. Kehangatan air dinilai memiliki dampak yang signifikan bagi kesehatan tubuh bayi.
-
Apa yang sering disarankan oleh para ahli tentang mencukur bulu kemaluan saat hamil? Dalam konteks kesehatan, mencukur bulu kemaluan saat hamil sebenarnya tidak memiliki pengaruh negatif, dan seringkali direkomendasikan sebagai bagian dari kebersihan pribadi menjelang persalinan.
Meskipun dalam hal ini masih banyak orang yang memperdebatkannya sebagian pro sebagian lainnya kontra, hal ini tak lain karena melahirkan dalam air memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan dengan matang bagi setiap ibu yang hendak memilih metode tersebut.
Berikut ini proses melahirkan dalam air yang wajib diketahui ibu hamil, perhatikan risikonya telah dirangkum merdeka.com melalui berbagai sumber.
Pengertian Melahrikan Dalam Air (Water Birth)
Secara harfiah, water birth merupakan proses melahirkan yang dilakukan di dalam air. Selama proses melahirkan di air atau water birth berlangsung, kamu akan berada di dalam sebuah bak atau kolam kecil berisi air hangat.
Penggunaan air selama melahirkan ini bertujuan untuk mempermudah prosesnya, sekaligus meredakan rasa sakit dan tidak nyaman yang mungkin kamu alami. Agak berbeda dengan persalinan yang berlangsung di rumah sakit, proses melahirkan di dalam air atau water birth biasanya dilakukan secara alami.
Artinya, kamu tidak akan diberikan obat-obatan, bius (anestesi), maupun operasi caesar. Daya apung dari airlah yang akan memberikan kamu bantuan selama proses water birth berlangsung.
Proses Melahirkan Dalam Air
Pada proses melahirkan di dalam air berarti ibu akan memposisikan diri dengan duduk, jongkok, atau pada posisi lain yang membuatnya nyaman untuk mengejan di dalam air.
©2012 Merdeka.com
Metode ini bisa dibilang sangat berbeda dengan metode konvensional yang mana ibu menjalani proses melahirkan dengan berbaring di tempat bersalin.
Risiko Melahirkan Dalam Air
Melahirkan di dalam air memiliki beberapa risiko untuk bayi. Bayi yang mengalami stres saat proses melahirkan di air atau water birth berlangsung, bisa membuatnya bernapas di dalam air.
Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya komplikasi serius pada pernapasan bayi, seperti aspirasi mekonium. Dalam hal ini aspirasi mekonium terjadi ketika bayi menghirup mekonium (tinja pertama bayi), yang ada pada cairan ketuban saat proses persalinan.
Beberapa risiko dari melahirkan di dalam air berikutnya seperti tali pusat bayi rusak saat diangkat ke permukaan air,bayi mengalami kejang, bayi susah bernapas, suhu tubuh bayi menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah.