3 in 1 dihapus, Ahok akui kendaraan di jalan protokol bertambah
Ahok minta warga Jakarta tidak memaksakan pulang kantor lebih awal
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dibantu Ditlantas Polda Metro Jaya, melakukan uji coba penghapusan 3 in 1 mulai 5-8 April dan 11-13 April 2016.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, pihaknya sudah mengantongi hasil evaluasi uji coba penghapusan 3 in 1. Ahok mengakui ada peningkatan volume kendaraan di sejumlah ruas jalan protokol Ibu Kota semenjak uji coba penghapusan 3 in 1 diterapkan.
"Evaluasi 3 in 1 sudah dapat. Memang ada nambah volume, tetapi beberapa jalan penghubung malah ada penurunan beberapa persen," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (11/4).
Sejak hari pertama uji coba, ternyata jalan-jalan protokol di Ibu Kota malah mengalami kemacetan parah. Ahok menyarankan, agar warga DKI bisa mencari jalur alternatif untuk menghindari titik macet di Jakarta.
"Sebetulnya kalau mereka mau pakai (aplikasi) waze, dia bisa mengatur sendiri sebetulnya. Sekarang kan semua orang masih maksa, pulang kerja dulu nunggu pulang malam," jelas Ahok.
Ahok menghimbau, warga Jakarta agar tidak memaksakan pulang kantor lebih awal karena menyebabkan terjadinya kemacetan parah. "Sekarang langsung keluar, nah itu nambah 20 persen, 30 persen," sambung Ahok.
Seperti diketahui, sejak hari pertama uji coba penghapusan 3 in 1, jalan-jalan protokol di Ibu Kota Jakarta malah mengalami kemacetan parah. Sebut saja ruas Jalan Soedirman menuju ke arah Thamrin terlihat dipadati kendaraan saat pagi dan jam pulang kerja.
Selanjutnya Jalan Gatot Soebroto arah Grogol, arus lalu lintas tetap saja padat merayap. Volume mobil yang melintas justru lebih banyak.