32 Persen Kasus Aktif di Jakarta Tanpa Gejala
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Weningtyas Purnomorini mengatakan, 32 persen kasus aktif merupakan tanpa gejala.
Kasus aktif Covid-19 di Jakarta berangsur terkendali. Pada data terakhir, 25 Agustus 2021, jumlah kasus aktif dilaporkan bertambah 49 kasus.
Dengan demikian, masih ada 8.173 kasus aktif di Jakarta. Kasus aktif merupakan istilah digunakan untuk pasien yang masih menjalani perawatan isolasi di rumah sakit rujukan Covid-19 atau isolasi terpusat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Weningtyas Purnomorini mengatakan, 32 persen kasus aktif merupakan tanpa gejala.
"Data kasus aktif di Jakarta 8.173, 32 persennya OTG," ucap Wening dalam webinar yang dikutip melalui channel YouTube BPSDM DKI Jakarta, Kamis (26/8).
Selanjutnya, dari 8.173 pasien Covid dengan kondisi sedang sekitar 2.615 orang atau 30 persen, kemudian pasien dengan gejala ringan sebanyak 2.451 orang atau 27 persen.
"Sementara pasien dengan gejala berat ada 6 persen dan kritis 5 persen," ucapnya.
Persentase keterpakaian tempat tidur bagi pasien di 140 rumah sakit rujukan Covid juga terus mengalami penurunan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan keterpakaian tempat tidur sebesar 22 persen. Dari jumlah tersebut, sekitar 30 persen pasien warga non Jakarta.
"Setiap ada kapasitas rumah sakit kita itu sekitar 24-30 persen adalah warga luar Jakarta dari angka bor (bed occupancy rate) kita," ucap Anies di Balai Kota, Rabu (25/8).
Dengan kondisi demikian, kata Anies, jika dipilah kembali, BOR rumah sakit rujukan Covid di bawah 22 persen jika hanya mendata pasien dengan KTP Jakarta.
"Kalau bicara penduduk Jakarta lebih rendah lagi, Kalau BOR Jakarta 22 persen dan 1/4 sampai 1/3 dari yang dirawat di Jakarta adalah warga luar Jakarta, jadi warga Jakartanya sendiri sudah di bawah 22 persen," jelasnya.
Hingga 22 Agustus 2021, keterisian tempat tidur di 140 rumah sakit rujukan Covid-19 untuk ruang isolasi sebesar 22 persen. Sedangkan untuk ruang ICU sebesar 40 persen.
Baca juga:
Kasus Covid-19 Turun Signifikan Hingga 34 Persen, Terutama di Papua Barat dan Maluku
Bentuk Satgas, Ini Strategi Wali Kota Medan Jaga Stok Obat Covid-19 dan Oksigen
Viral TKI Wajib Pakai Travel Bertarif Usai Isolasi, Ini Klarifikasi Wisma Pademangan
Kemenkes Rilis Data Testing dan Tracing Tingkat Kabupaten/Kota
'Ada yang Mudah Dapat Vaksin Dosis 3, Sementara Rakyat Antre Berjam-jam Buat Dosis 1'
Kemenkes: Pemerintah Daerah Harus Rajin Laporkan Perkembangan Covid-19