4 Janji Jokowi soal banjir yang belum dipenuhi
Dalam visi dan misinya saat kampanye Jokowi mencanangkan 4 program kerja mengatasi banjir. Semuanya belum terwujud.
Musim hujan telah tiba. Minggu (18/11) kemarin, sejumlah lokasi di ibu kota dilanda banjir. Ada banjir yang berasal dari luapan drainase, ada juga kawasan yang terendam air karena kiriman air dari Bogor.
Sejak dilantik menjadi gubernur 15 Oktober 2012, Jokowi sudah berkali-kali turun ke lapangan. Dari mengecek saluran air di Pademangan, Jakarta Utara, meninjau warga yang tinggal di bantaran kali di kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan, hingga meninjau kawasan langganan banjir di Kampung Pulo, Jakarta Timur.
Jokowi juga sudah menggelar apel siaga kesiapan jajarannya menghadapi banjir. Saat memimpin upacara, Jokowi bahkan meminta beberapa petugas mempraktikkan cara penanganan korban dan memastikan kesiapan peralatan evakuasi dan logistik banjir.
"Tapi masalah banjir kan panjang, tak bisa sehari dua hari diselesaikan. Nanti itu kalau selesai semuanya, pengerukan kali-kali, sodetan, nanti baru kita bicarakan," kata Jokowi soal penanganan banjir di Jakarta.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Kenapa Jokowi panggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
Tapi tahukah Anda, dalam janji kampanye Jokowi saat bertarung di Pilgub lalu, ada empat program utama yang akan dikerjakannya untuk mengatasi banjir di Jakarta secara komprehensif. Program soal banjir itu menjadi visi misi dan program kerja yang akan dilakukan Jokowi, namun belum satupun yang terwujud. Apa saja empat janji itu?
Pembangunan kolam penampung air di tiap kelurahan
Dalam program kerja yang dijanjikan pasangan Jokowi-Ahok, pembangunan embung atau kolam penampung air akan dibuat di tiap kecamatan, bahkan kelurahan. Tujuannya, untuk menangkap dan menampung air hujan di setiap kecamatan dan di setiap kelurahan. Sejauh ini, belum terlihat ada aksi nyata dari Jokowi maupun Ahok dalam mewujudkan pembangunan embung tersebut.
Membeli daerah tangkapan air di hulu Jakarta
Sumber banjir di Jakarta tidak dapat dipisahkan dari daerah sekitarnya. Jokowi menjanjikan, agar Jakarta dapat mengontrol debit air yang masuk ke wilayahnya, Pemprov DKI Jakarta akan membeli lahan di bagian hulu Jakarta yang akan digunakan sebagai daerah tangkapan air.
Lahan itu akan diubah menjadi situ atau waduk untuk menjadi penampung sementara air yang akan mengalir ke ibu kota. Sejauh ini, rencana itu belum ditindaklanjuti Jokowi.
Membentuk otoritas pengendali sungai
Program mengatasi banjir lainnya yang dijanjikan Jokowi adalah bekerja sama dengan pemerintahan di sekitar Jakarta untuk membuat sebuah otoritas yang mengatur dan mengelola sungai-sungai yang bermuara di Jakarta.
Sebetulnya, kerjasama dengan provinsi lain soal penanganan banjir telah dilakukan gubernur-gubernur DKI Jakarta sebelum Jokowi dengan Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten melalui Badan Kerjasama Pembangunan (BKSP) Jabodetabekjur.
Jokowi bahkan sudah bertandang ke Bandung menemui Gubernur Jabar Ahmad Heryawan membahas berbagai permasalahan dan salah satunya soal penanganan banjir. Namun, soal pembentukan otoritas pengendali sungai, belum terlihat langkah konkret yang telah dilakukan Jokowi.
Mengintegrasikan drainase dengan kanal banjir
Kemampuan drainase atau sistem saluran pembuangan air di Jakarta cukup buruk. Jika hujan deras mengguyur selama 1-2 jam saja, jalanan di ibu kota mudah sekali tergenang banjir. Saluran gorong-gorong maupun selokan tidak mampu mengalirkan air dengan cepat sebelum air meluap. Sungai-sungai kecil penghubung pun dipenuhi sampah dan sedimen akibat jarang dikeruk.
Salah satu janji program Jokowi saat kampanye adalah mengintegrasikan seluruh saluran drainase agar terkoneksi dengan kanal-kanal pembuangan air. Sejauh ini, janji itu belum terbukti, karena saat hujan deras Minggu (18/11) kemarin, masih banyak titik yang tergenang air akibat luapan drainase.