4 Keluhan Anies-Sandi gara-gara warisan masa lalu
Anies-Sandiaga tak segan melontarkan kritikan-kritikan tajam terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemimpin DKI sebelumnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno memang belum setahun memimpin ibu kota. Tapi mereka tak segan melontarkan kritikan-kritikan tajam terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemimpin DKI sebelumnya.
Bukan sekadar kritikan, mereka juga mulai mengeluhkan kebijakan yang diwariskan pemimpin sebelumnya. Mereka menyebutkan kebijakan dari pemimpin sebelumnya merugikan masyarakat. Apa saja yang Anies dan Sandiaga keluhkan dari warisan pemimpin sebelumnya?
-
Apa yang dibahas Anies Baswedan dan Sandiaga Uno? Menarik ya karena waktu kami sempat bermitra didukung partai Gerindra dan PKS saat itu, kita pernah berdiskusi tentang mendirikan partai,
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa yang Anies Baswedan temui di UGM? Masa Depan Demokrasi di Tangan Anak Muda Pada Senin (9/9) Anies hadir di Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai pembicara dalam acara bertajuk "Demokrasi Dalam Genggaman, Kepemimpinan Anak Muda di Era Digital".
-
Apa saja yang disampaikan Anies Baswedan saat berada di UGM? Dalam kesempatan itu, Anies mengucapkan terima kasih telah diundang dalam acara tersebut.Bagi Anies, undangan untuk berdialog dengan mahasiswa di banyak kampus merupakan hal yang penting. Menurutnya, di genggaman anak-anak mudalah masa depan demokrasi ditentukan."Lewat dunia digital, kalian telah menunjukkan peran nyata menjaga konstitusi, memperkuat demokrasi, dan mengamankan cita-cita reformasi," kata Anies dikutip dari Liputan6.com.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah melakukan pertemuan dengan Prabowo dan Anies Baswedan.
Program infrastruktur Ahok molor bikin Jakarta macet
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluhkan karena enam program infrastruktur yang dimulai pada era Basuki Tjahaja Purnama molor. Akibat keterlambatan pembangunan tersebut akhirnya warga Ibukota harus mengalami kemacetan. Adapun enam program tersebut adalah flyover Pancoran, simpang tak sebidang Bintaro Permai-rel kereta api, simpang tidak sebidang Cipinang Lontar, underpass Kartini, underpass Mampang-Kuningan, dan underpass Matraman-Salemba. Dari 6 proyek tersebut memang sudah diresmikan Anies maupun Sandiaga dan sudah bisa dinikmati masyarakat.
Anies menuding pemimpin sebelumnya menjadi penyebab makin macetnya jalanan ibu kota. Sebab, banyak proyek infrastruktur yang diteken pemerintahan terdahulu. Bahkan, kala itu dia menyebutkan ada 10 titik pembangunan yang dikerjakan tanpa melalui prosedur seharusnya. "Ada 10 titik pembangunan infrastruktur, 10 titik tidak pernah dilakukan amdal lalin, analisa mengenai dampak lingkungan dan lalu lintas. Sehingga proyek-proyek itu dilakukan mempunyai dampak lalulintas yang tidak pernah diantisipasi sebelumnya," katanya.
Anies kritik koridor 13 tak terintegrasi
Koridor 13 Ciledung-Tendean dibangun pada era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan diresmikan oleh Djarot Saiful Hidayat. Mendapat kritikan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dia merasa tak nyaman dengan jalur khusus angkutan massal itu. Dia menyindir, pembangunan Koridor 13 tidak didesain secara matang karena tak bisa mengintegrasikan dengan angkutan lain. "Jadi kalau mau contoh yang tidak terintegrasi, ini contoh paling sempurna dibangunnya baru, tapi tidak memikirkan integrasinya," kata Anies sambil menunjuk ke arah jalur yang berada tepat di belakang posisinya berdiri, Jumat (22/12) lalu.
Anies menyayangkan warga yang menaiki Transjakarta Koridor 13 tidak bisa langsung pindah ke moda transportasi kereta di Stasiun Kebayoran. Mereka harus berjalan beberapa menit dari Halte Kebayoran Lama untuk menuju stasiun. "Jadi penumpang busway kalau mau pindah ke kereta api setengah mati keluarnya," sambungnya.
Anggaran membengkak
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2018 DKI yang kala itu mencapai Rp 77,11 triliun banyak menuai kritikan. Saat itu banyak yang menyalahkan Anies-Sandiaga karena membengkaknya anggaran daerah dari tahun sebelumnya. Ditambah banyaknya anggaran-anggaran bernilai fantastis. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno seakan tidak mau disalahkan akibat bengkaknya anggaran tersebut.
Dia menegaskan, banyaknya anggaran dibuat pada saat kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat. "Silakan, silakan, (evaluasi) bagus banget. Enggak ada masalah. Kan sebagian juga dari zamannya Pak Ahok dan Pak Djarot yang dimasukkan. Jadi kita enggak mau memecah belah, pokoknya intinya kita fokus untuk warga yang marjinal, warga yang selama ini belum tersentuh," ungkap Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (24/11).
Kali Item warisan masa lalu
Ini kritikan terbaru. Kali Sentiong atau yang lebih dikenal dengan kali item sedang ramai diperbincangkan publik, bukan karena keindahannya melainkan aroma bau busuknya. Untuk menghindari bau menyengat pemprov melakukan penutupan Kali Item dengan jaring. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, masalah polusi di kali tersebut bukanlah hal baru melainkan masalah bertahun yang diwariskan padanya.
"Ya nomor 1, problem ini bukan problem yang munculnya bulan lalu. Ini adalah masalah yang sudah menahun dan di masa-masa lalu tidak diselesaikan. Jadi, kami terima warisan masalah ini," kata Anies di Ragunan, Selasa (24/7/2018)