9 Poin yang dilakukan Ahok-Djarot soal perempuan dan anak
Dialog tersebut bertujuan untuk melihat sejauh mana keberpihakan para Cagub-Cawagub DKI Jakarta perlindungan perempuan dan anak.
Perempuan Basuki-Djarot (Perempuan Badja) beberapa waktu lalu menghadiri dialog publik yang diselenggarakan KAPAL Perempuan dan dihadiri sekitar 300 orang yang berasal dari sekolah perempuan di Jakarta.
Dialog tersebut bertujuan untuk melihat sejauh mana keberpihakan para Cagub-Cawagub DKI Jakarta perlindungan perempuan dan anak. Selain itu, dialog ini memberikan ruang kepada Perempuan BaDja untuk mengeksplorasi apa yang telah menjadi komitmen Ahok-Djarot.
Ada pun hal-hal yang telah dilakukan Ahok-Djarot dalam upaya melakukan perlindungan terhadap perempuan:
1. Pemenuhan hak atas kesehatan; Kartu Jakarta Sehat (KJS) merupakan kebijakan terobosan untuk perlindungan kesehatan reproduksi perempuan di Jakarta. Dilengkapi dengan fasilitas gratis untuk biaya melahirkan KJS hadir sebagai model perlindungan perempuan yang komprehensif. Ditambah dengan program Periksa papSmear dan kanker serviks gratis hasil kerja bareng Dinas terkait.
2. Pemenuhan hak atas pendidikan; Siapa yang paling mikiran biaya anak sekolah? Tentu saja perempuan. Hadirnya Kartu Jakarta Pintar (KJP) sangat meringakan beban perempuan. Yang lebih konrkit lagi adalah memberikan kesempatan belajar lebih panjang buat anak-anak perempuan. Ini bagian berstrategi mengurangi angka perkawinan anak di Indonesia.
3. Pemenuhan akan hak atas layanan publik yang murah. Ahok-Djarot bukan hanya wacana. Tapi kerja nyata telah mengupayakan bus khusus perempuan lebih banyak. Memberikan lampu-lampu penerangan pada jalan2 yang rawan kejahatan. Membangun ruang menyusui di taman publik di Jakarta. Tentu saja tak ketinggalan pengurusan KTP dan Surat Akte Kelahiran yang cepat dan tepat. Sehingga waktu perempuan menjadi efisien.
4. Komitmen pada penyelesaian pelanggaran HAM masa lalu. Pembangunan memorialisasi di Pondok Rangoon untuk para korban kekerasan seksual pada peristiwa Perkosaan massa Mei 1998 dan membebaskan biaya pajak makam buat keluarga korban yang meninggal adalah komitmen tinggi.
5. Keberpihakan pada disabilitas dan lansia dan kelompok terpinggir. Layanan bus transjakarta untuk disabilitas pertama di Indonesia.
Ahok-Djarot memberlakukan gratis transjakarta buat disabilitas, lansia dan kelompok lain merupakan keberpihakn nyata untuk orang terpinggirkan. Juga pembangunan Rumah Kita untuk pasien peyakit jiwa mengukuhkan rasa kemanusiaan Ahok Djarot. Perempuan sangat diuntungkan dengan keberpihakan ini.
6. Lingkungan yang sehat dan aman; tidak ada yang diuntungkan selain perempuan memiliki lingkungan hidup yang sehat, sungai yang bersih, pengaturan sampah yang bagus, dan upgrading rumah-rumah kumuh. Ini karena perempuan yang paling banyak menghabiskan waktu di komunitas. Lingkungan yang bersih akan mendukung perempuan lebih sehat.
7. Penghentian Korupsi. Korupsi memiskinkan perempuan. Korupsi membuat perempuan jadi sulit mengakses kebutuhan pangan, sandang dan papan. Karena korupsi perempuan sulit mengakses kesehatan, pendidikan dan tempat tinggal layak. Karena korupsi kekerasan perempuan tinggi. Ahok-Djarot terbukti komitmen menghapus korupsi dengan program Birokrasi Bersih dan Jujur.
8. Penguatan kohesi sosial di masyarakat. Dibangunnya RPTRA di 188 titik di Jakarta berfungsi bukan hanya sebagai tempat menikmati waktu luang, tetapi ini upaya memperbesar ruang interaksi warga Jakarta agar kontrol sosial tinggi. Juga supaya generasi muda dan tua bertemu. Agar anak punya tempat bermain dan orang tua bisa mengawasi sambil juga ngobrol akrab dengan tetangga. RPTRA wujud nyata Ahok Djarot untuk menciptakan lingkungan Jakarta yang peduli satu dengan yang lain. Ini pondasi kuat buat penurunan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, termasuk mencegah sejak dini masuknya radikalisme.
9. Penguatan ekonomi perempuan. Produksi Batik di Rusunawa adalah pekerjaan baru buat perempuan. revitalisasi pasar tradisional dan pemberian modal usaha bagi perempuan adalah contoh nyata keberpihakan Ahok-Djarot pada ekonomi perempuan.
Sumber: www.jakartaasoy.com