Ahok banggakan Kadisdik baru, bisa bikin terobosan
"Pak gubernur merasa ada sesuatu yang dia bisa didobrak oleh Marbun," kata Ahok.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Marbun Larso sebagai Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta menggantikan Taufik Yudi Mulyanto. Marbun sebelumnya menjadi Kepala Biro Organisasi Tata Laksana (Ortala) DKI Jakarta.
Jokowi punya alasan mengapa mencopot Taufik. Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Jokowi menilai Marbun memiliki kemampuan untuk melakukan dobrakan struktur dan kinerja di Dinas Pendidikan. Alasannya karena dia termasuk salah satu staf andalan di Ortala.
"Pak gubernur merasa ada sesuatu yang dia bisa didobrak oleh Marbun. Dia jago di Ortala, jago menyusun orang, dia yang memotong semua posisi-posisi penggabungan pembelian satu pintu," jelasnya di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (13/2).
Ketika ditanyai mengenai latar belakang pendidikan Marbun yang tidak sesuai dengan bagian kerjanya, Ahok menjawab, itu tidak akan berpengaruh terhadap kinerjanya. Karena latar belakang pendidikan Marbun adalah sarjana hukum.
Bahkan, untuk membenarkan ucapannya, Ahok membandingkan dengan kinerja para guru belatar belakang pendidikan. Ia menilai, kinerja guru tersebut belum tentu lebih baik dibandingkan dengan guru dengan latar belakang hukum, sosial atau lainnya.
"Guru-guru juga pasti beres kalau latar belakangnya pendidikan? Belum tentu jugakan? Jadi Kadis Pendidikan tidak harus bisa ngajar. Sekarang dia tugasnya cuma nyusun struktur yang bener supaya lebih efisien," jelasnya.