Ahok berencana bangun rusun khusus anggota polisi yang rumahnya jauh
Ahok berencana akan menggunakan lahan milik pihak kepolisian untuk dibangun rusun oleh Pemprov DKI.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), akan membangun rusun bagi para anggota polisi di Ibu Kota. Hal itu dimaksudkan untuk membantu polisi di wilayah kumuh dan minim fasilitas, seperti di kantor Polres Jakarta Pusat.
"Kami enggak ingin polisi hampir gila gara-gara tinggal di tempat yang sempit. Enggak mungkin juga polisi yang pulang ke Bogor, Depok, keluar lagi bertugas berapa hari, tapi tempat istirahat dan mandi aja enggak ada, seperti kasus di Polres Jakpus," ujar Ahok di Polda Metro Jaya, Rabu (29/7).
Guna merealisasikannya, maka Ahok berencana akan menggunakan lahan milik pihak kepolisian untuk dibangun rusun oleh Pemprov DKI. Nantinya, anggota polisi yang akan menempati rusun itu, hanya diharuskan membayar uang perawatannya saja jika ingin menempati unit-unit rusun tersebut.
Namun Ahok mengingatkan, rencana itu baru akan terealisasi jika dalam proses persetujuannya mendapat dukungan penuh dari pihak DPRD sebagai lembaga legislatif di pemerintahan DKI Jakarta.
"Kita akan coba, bisa enggak rumah yang lama itu kita bongkar dulu? Baru nanti kita ganti dengan rusun yang pakai lift. Mereka enggak perlu sewa, tapi hanya bayar uang perawatan saja, biaya pemeliharaan," ujar Ahok.
"Yang penting, Ketua DPRD dan DPRD-nya setuju. Kalau setuju, selesai," pungkasnya.
Diketahui, sebelumnya Ahok mendapat laporan bahwa kantor Polres Jakarta Pusat, yang berada di Jalan Kramat Raya, akan dipindahkan ke Kemayoran. Hal itu disebabkan karena bangunan yang digunakan oleh pihak Polres sudah sangat tidak layak, karena bahkan tidak memenuhi kapasitas ruangan yang seharusnya dimiliki kantor polisi sekelas Polres.
Bahkan dikabarkan, sebanyak 14 anggota anggota polisi yang bertugas di sana, sempat mengalami stres karena tidak memiliki tempat istirahat, untuk melepas lelahnya usai bertugas.