Ahok: Dulu begitu masuk ruangan, kursi buat saya gak ada
Ruang kerja Djarot ada di lantai 2. Di ruangan itu, tersedia enam sofa besar untuk menerima tamu dari partai
Sebelum pelantikan Djarot Saiful Hidayat sebagai wakil gubernur DKI dimulai, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama meninjau ruang kerja yang bakal ditempati mantan wali kota Blitar itu. Ini sengaja dia lakukan itu karena tak mau kejadian yang dialami dulu kembali terulang.
"Jangan kaya saya dulu, masuk ruangan kursi aja saya gak punya. Bingung saya. Begitu masuk gak ada kursi buat saya, terpaksa nyomot kursi rapat dulu. Karena gak disiapkan kursi," kata Ahok, sapaannya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (17/12).
Ruang Djarot terletak di lantai dua Gedung Balai Agung. Setibanya di ruangan yang pernah dia tempati, Ahok bertanya pada sekretariat wagub apakah sudah melakukan persiapan untuk wakil gubernur baru
"Sudah siap belum?" tanyanya kepada PNS DKI yang ada di dalam ruangan tersebut.
Pantauan merdeka.com, di ruangan Djarot ada enam sofa besar warna hitam. Ahok mengungkapkan, sofa sengaja dia beli baru untuk menerima tamu dari partai politik.
"Kursi baru, ini untuk menerima tamu. Tamu orang partai ramai-ramai. Kalau sayakan non partai," katanya sembari mencoba sofa tersebut.
Dia menambahkan, penyediaan sofa itu memang atas permintaan Djarot. Ahok memang mempersilakan Djarot menyampaikan keperluannya ke bagian biro umum.
"Saya minta Pak Djarot untuk ke biro umum tanya keperluannya apa? Kalau saya dulukan keperluannya anak-anak magang nih jadi mejanya banyak. Kalau beliaukan masih ngurus partai juga. Konstituennya kan banyak. Kalau sayakan dari non-partai," tambahnya.
"Biasanya kalau kawan-kawan orang partai datang kan ramaikan. Misalnya DPRD PDIP datang kalau gak ada sofa dan kursi begitu banyak mau duduk di mana?" terang Ahok.
Ahok tak mau ikut campur seperti apa nantinya isi pertemuan Djarot dan partainya. "Enggak apa-apa to bisa diskusi."