Ahok ibaratkan penanganan banjir Jakarta seperti mau buang air besar
Ahok akan menormalisasi sungai yang berada di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) konsisten dalam program normalisasi sungai dan jalan inspeksi yang berada di sekitarnya. Kali ini, sasaran Ahok akan menormalisasi sungai yang berada di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat.
Mantan Bupati Belitung Timur itu menegaskan, selama ini sejumlah wilayah di DKI Jakarta yang mengalami banjir sebenarnya hanya tinggal menunggu aksi dari jajaran pejabat di wilayah tersebut. Sebab, setiap Suku Dinas Kebersihan di masing-masing wilayah sebenarnya sudah memiliki alat dan kelengkapan untuk membereskan permasalahan tersebut.
"Kita selama ini bertahun-tahun banjir, kalau mau kerja, ibaratnya tuh seperti orang mau buang air besar, tapi kita baru mau bikin WC-nya," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (1/7).
"Seluruh lurah, apalagi camat, itu sudah punya PHL (Pekerja Harian Lepas). Kalau dia mau kerjain, dia kan bisa minta alatnya ke Sudin," katanya menambahkan.
Ahok mengaku tak akan menoleransi segala bentuk gangguan yang ada saat program normalisasi sungai di seluruh wilayah DKI Jakarta akan dilakukan oleh pihaknya. Sebab jika tidak bersikap tegas, maka program normalisasi sungai itu akan selalu terkendala hal-hal yang semestinya bisa dibereskan sejak awal, seperti masalah relokasi warga bantaran sungai, PKL, dan lain sebagainya.
"Pokoknya prinsip kita jelas ya, jalan inspeksi itu kalau sungainya mau dikeruk, kita pasti bongkar bangunan liar yang ada di sekitar situ. PKL, rumah, toko, dan apapun yang nutupin saluran, pasti bongkar," pungkasnya.