Ahok: Ibu kota lebih baik daripada ibu kandung yang miskin
"Artinya Ibu kota itu harus jadi tempat orang berpeluang jadi kaya dan berhasil gitu loh," ujar Ahok.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, istilah Ibu kota lebih kejam daripada ibu tiri merupakan istilah yang salah. Pasalnya, Ibu kota harus dijadikan sebagai peluang untuk memberikan penghasilan lebih bagi warga.
"Prinsipnya itu jangan mengatakan 'Ibukota lebih kejam daripada ibu tiri' kan dulu. Itu kalimat yang salah, tahu enggak. Kalimat yang benar itu 'Ibu kota itu lebih baik daripada ibu kandung yang miskin'. Kenapa? Artinya Ibu kota itu harus jadi tempat orang berpeluang jadi kaya dan berhasil gitu loh," ujarnya sembari tertawa di Balai Kota Jakarta, Kamis (13/6).
Lantas, ia membantah jika mengubah Ibu kota menjadi tempat peluang usaha akan menyerap para urban dan membuat daerah menjadi sepi. Pasalnya, konsep yang direncanakan dengan memberikan modal, tempat usaha bagi warga untuk mendapatkan penghasilan.
"Enggak juga. Maksud saya itu harus diubah. Anda bisa punya kesempatan kan? Hari ini kan, kalau orang punya peluang usaha bagus, kalau anda tidak punya modal, anda tidak punya tempat untuk memamerkan produk anda kan? Nah, pak gubernur ingin ada tempat, siapkan pasar, kita modalin, jadi anda yang dari pegawai biasa, berpengalaman, terus bisa jadi pengusaha yang berhasil. Kalau tidak, tidak mungkin kan difasilitasi pemerintah," terangnya.
Ia mencontohkan JIEXPO, jika pedagang kerak telor untuk ikut berjualan di sana tetapi tidak dapat menyetor Rp 15-20 juta maka tidak akan mendapatkan tempat atau stan. Artinya hal tersebut akan menjadi masalah tersendiri.
"Konsep pak gubernur itu produk kreatif, mau jual di mana? Online enggak gampang. Nah kamu jualan dulu di tempat keramaian. Makanya Monas mau disulap untuk jadi PRJ. Jadi kalau ada orang yang datang ke Jakarta, mereka akan berpikir produk Jakarta mulai dari makanan atau apapun, orang ingetnya ke Monas. Jadi makanannya sehat, enak. Mau ditata," bebernya.
Tahun ini, Ahok mengaku akan mulai mengerjakan Desain Engineering Detail (DED) untuk membuat lahan parkiran dan toko-toko di bawah tanah. Sehingga, setiap warga yang naik KRL dari Gambir dapat langsung turun dan bisa mampir ke Balai Kota juga.
"Tahun ini mau dikerjakan. Jakpro dan Bappeda akan kerjakan DED. Mungkin tahun depan mulai bangun. Jadi orang naik KRL di Gambir, turun, bisa langsung sampai ke balaikota juga," tegasnya.