Ahok jawab sentilan Anies: RT/RW tak bisa laporan Qlue, kan ada staf
Ahok mengatakan, dalam menjalankan pemerintahan dirinya tidak dapat melakukannya sendiri. Selain bekerja sama dengan profesional, cara termudah untuk memimpin Pemprov DKI Jakarta adalah dengan memanfaatkan teknologi.
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama menilai aplikasi Qlue sebenarnya hanya salah satu cara untuk melakukan pengaduan. Sebenarnya, kata Basuki, tujuan utama adanya aplikasi tersebut untuk mendapatkan laporan mengenai keluhan yang tengah dialami warga Ibu Kota.
Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengatakan, sebelum adanya aplikasi Qlue sudah ada mekanisme pelaporan atau pengaduan dengan SMS. Sehingga, jika warga merasa berkeberatan menggunakan aplikasi Qlue dapat kembali menggunakan cara konvensional atau aplikasi WhatsApp.
"Kalau dia ribet kan dia bisa SMS bisa WA lah, kan kita ada sistem yang lain. Nomor telepon yang saya bagikan sudah masuk ke sistem, itu langsung dia bisa WA atau SMS sama aja," kata Ahok di Rumah Pemenangan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/12).
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan kewajiban kepada RT RW untuk melaporkan keluhan di sekitar mereka. Namun, jika ternyata keharusan ini membuat mereka berat melakukannya, sebaiknya dilakukan oleh stafnya. Sebab keharusan ini menjadi alasan APBD di keluarkan setiap bulan kepada mereka.
"Ya kalau dia (RT RW) enggak bisa kan ada staf yang bisa. Hampir semua anaknya bisa bantu. Sekarang di mana misalnya ada 267 kelurahan saja, kalau sehari masukin laporan ke saya 267 lembar, satu nomor aja saya udah enggak sanggup baca sehari. Apalagi dia punya tugas pokok begitu banyak. Kalau dikalikan 10 saja 2670. Sanggup enggak? enggak bisa," jelas Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan, dalam menjalankan pemerintahan dirinya tidak dapat melakukannya sendiri. Selain bekerja sama dengan profesional, cara termudah untuk memimpin Pemprov DKI Jakarta adalah dengan memanfaatkan teknologi.
"Semua harus gunakan teknologi. Makanya saya sampaikan, orang selalu bilang saya single fighter, one man show, itu terlalu memuji saya. Saya bukan Supermen kok. Kalau saya enggak gunakan teknologi saya enggak bisa kontrol semuanya," tutupnya.
Sebelumnya, Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin memperkuat peran RT RW di masyarakat. Ini dikarenakan tataran pemerintahan paling rendah tersebut langsung berhubungan dengan masyarakat.
Hanya saja pengelolaan RT RW yang dilakukan pemerintah saat ini sangat disayangkan oleh Anies. Sebab para ketua RT dan RW berkewajiban melaporkan semua kegiatannya lewat aplikasi Qlue hingga 3 kali dalam satu hari.
"Kita akan sederhanakan itu, kita punya kegiatan. Jangan kesannya tidak pedulikan RT RW. Justru kami ingin memberikan kepada mereka masyarakat. Kan mereka dipilih masyarakat dan mereka bukan bagian dari aparatur pemerintah, kata Anies saat ditemui di Jakarta Selatan, Rabu (21/12).
Bila terpilih pada 15 Februari mendatang, Anies ingin ada aplikasi juga melibatkan peran RT RW. Sehingga warga tak hanya melaporkan keluhan lewat aplikasi kemudian dieksekusi oleh pemerintah pusat tanpa melibatkan peran RT RW.
"Kita ingin aplikasi itu dicek dulu pada RT RW. Jangan kita bikin aplikasi itu pemerintah kayak gitu, bikin dulu, seakan-akan paling tahu terus ngalamin kita ngalamin," jelas Anies.
Baca juga:
Mimpi Ahok agar ERP bisa gratiskan warga DKI naik Transjakarta
Ahok janji tambah 200 RPTRA
APBD DKI cepat diketok karena Sumarsono dinilai akomodir proyek DPRD
Ingin satu visi misi, Ahok Ajak relawan dengar pidato politiknya
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah melakukan pertemuan dengan Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Siapa kakek buyut dari Anies Baswedan? Umar merupakan kakek buyutnya.
-
Kapan Anies Baswedan dan AHY bertemu di bandara? Kami juga sempat ngobrol-ngobrol, bertukar cerita sambil menikmati kopi dengan putra-putri Mas Anies di Bandara Soekarno-Hatta tadi (22/6).