Ahok: Kaum duafa kalau terima daging penyakit apa enggak kasihan?
Ahok menjelaskan, sebenarnya instruksi tersebut bukan dilonggarkan, hanya saja untuk mempermudah jangkauan.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ingin menghapus daging berpenyakit. Alasannya, Ahok tak ingin daging sapi berpenyakit itu dikonsumsi oleh warga.
"Instruksi Gubernur dulu kan supaya jangan sampai ada sapi berpenyakit dikonsumsi oleh warga. Namanya juga sedekah, bagi-bagi, yang menerima kan rata-rata kaum duafa, sudah kaum duafa kalau terima daging penyakit apa enggak kasihan? Saya lebih baik tidak kasih daging kepada kaum duafa, daripada kasih daging tidak sehat," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (11/9).
Ahok menjelaskan, sebenarnya instruksi tersebut bukan dilonggarkan, hanya saja untuk mempermudah jangkauan. Hal itu karena masyarakat Jakarta sampai saat ini masih malas ke tempat yang jauh.
"Ya sudahlah kalau ada masih mau, bertahap kita kirim petugas. Untuk hal ini kita harus terkoordinasi satu tempat. Tapi Jakarta orangnya emang susah. Diplintir-plintir. Masih ngotot di sekolah. Yaudah mesti ditungguin," ucapnya.
Lanjut Ahok, untuk masalah ini bukan karena RPH yang dibilang terbatas, melainkan kelebihan kapasitas. "Malahan RPH kita yang dharma jaya kita kasih anda gratis untuk jualan. Ini kan yang ngelapak dapet duit. Kamu tanya aja pedagang sapi. Nyetor enggak kalai jualan di pinggir jalan? Nyetor. Dia nyetor ke ormas atau orang siapa gitu, saya enggak tau. Coba suruh dia ngomong jujur," tutupnya.
Ahok pun mengungkapkan akan menurunkan kiranya 450-an petugas dari sudin yang terkait untuk mengecek dan mencegah adanya pemasokan daging yang berbahaya bagi warga Jakarta ini.