Ahok kesal di Jakut banyak yang tergenang saat banjir
Ahok ingin ada lahan kosong untuk membangun waduk di Jakarta Utara.
Dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kota Administrasi Jakarta Utara 2015, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menuturkan harapannya agar bukan hanya memaksimalkan pompa saja. Ahok juga ingin ada lahan kosong untuk membangun waduk di Jakarta Utara.
"Di Jakarta Utara bukan hanya butuh pompa, namun butuh lahan untuk dijadikan waduk. Hal ini bertujuan untuk menampung air guna mencegah terjadinya banjir," ujar ahok saat ditemui di Gedung Wali Kota Jakarta Utara, Rabu (1/4).
Ahok menjelaskan, di Jakarta Utara ini harus banyak beli tanah untuk waduk. Dia menuturkan, jika dikasih 30 hektare untuk bikin waduk Kapuk (Pantai Indah Kapuk) dan Kamal (Muara Kamal), semua pasti beres.
"Saya kesal sama utara. Banyak yang tergenang saat banjir. Rumah rumah bangunan liar di tepi laut harus dibongkar. Bangunan liar di sungai penghubung juga harus dibersihkan. Dipindahkan ke Rusun. Mereka marah? Biarin. Saya sudah biasa dikutuk," ucapnya.
Ahok juga berkoordinasi kepada Kepala Sudin PU Tata Air Jakarta Utara untuk menambah pompa air. Dia juga meminta Bappeda DKI agar tidak membatasi anggaran untuk membenahi saluran pompa.
"Saya bilang dengan Sudin PU Tata air bahwa UPS aja Rp 1,2 Triliun. Masa terus gini di Jakarta Utara enggak bisa kita urus? Ini kinerja. Kita beli tanah lalu waduk-waduk kita bangun. Kosongkan dulu waduk Pluit dari warga yang tinggal di Pluit. Dibenerin dulu waduk Pluit itu," ungkap ahok.
Ahok juga menjelaskan bangunan liar di saluran penghubung di sekitar Jakarta Utara harus segera dibersihkan. Bukan hanya bikin tanggul atau tembok besar, tapi saluran juga guna mencegah banjir.
"Saluran kita mampet jadi banjir. Banyak sampah juga malah bikin bangunan. Di Jakarta Utara perlu dibereskan secepatnya. Kalo orang marah, bilang aja ahok. Resikonya yaa paling 2017 saya nggak dipilih lagi," tegasnya.