Ahok: Mana ada diskotek Stadium ditutup main-main
"Kalau ganti nama juga, kita kasih yang lain. Kita akan tanda tangan enggak kasih izin," kata Ahok.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tak main-main untuk menutup diskotek Stadium. Diskotek itu sudah ditutup sejak Senin (19/5).
"Kita sudah bikin surat untuk tutup di dinas pariwisata," ujar Ahok di Balai Kota, Jumat (23/5).
Ahok menegaskan bahwa diskotek Stadium sudah ditutup dan tidak akan diizinkan lagi untuk beroperasi. "Ya ditutuplah, mana ada ditutup main-main. Apa yang masalah, ya tinggal ditolak, apanya yang susah sih. Kalau ganti nama juga, kita kasih yang lain. Kita akan tanda tangan enggak kasih izin," tegasnya.
Jika nanti ada diskotek yang menjadi sarang narkoba, maka Ahok tak segan-segan akan menutup. Namun, Pemprov DKI akan menyerahkan penyelidikannya kepada polisi.
"Ya nunggu polisi dapat yang lainnya. Kalau ketemu dua kali ya kita suruh tutup lagi. Sekarang kan peringatan pada yang lain kan, nunggu polisi tangkap lagi. Karena polisi juga ada oknumnya juga. Ya biarin saja polisi bagus sama polisi jelek berantem, orang bisnis enggak baik, biarin saja. Bukan saya yang punya ide kok. Sebenarnya kan idenya Pak Suhardi (Kabareskrim) bintang tiga bos. Aku kan cuma bintang dua, ini saja bintang-bintangan kok bukan bintang asli. Kalau tentara sama polisi kan asli." kata Ahok.
Kelab malam Stadium ini ditutup pasca ditemukannya anggota Polres Minahasa Selatan, Bripda Jicky Vay Gumerang (22), tewas akibat over dosis narkoba di tempat itu. Kejadian itu terjadi pada Jumat lalu (16/5) lalu.