Ahok marah undangan dari Gus Nuril di Balai Kota tak pernah sampai
Ahok marah undangan dari Gus Nuril di Balai Kota tak pernah sampai. Gus Nuril mempertanyakan mengapa undangan yang diberikannya tak kunjung dihadiri oleh Basuki atau akrab disapa Ahok tersebut. Padahal, santrinya selalu mengirimkan undangan langsung ke Balai Kota DKI Jakarta buat Ahok saat masih aktif.
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama melakukan silaturahmi dengan Ketua Pondok Pesantren Soko Tunggal KH Nuril Arifin Husein. Pertemuan mereka dilakukan di pondok yang berada di Cipinang, Rawamangun, Jakarta Timur.
Dalam pertemuan itu, Gus Nuril sempat mempertanyakan mengapa undangan yang diberikannya tak kunjung dihadiri oleh Basuki atau akrab disapa Ahok tersebut. Padahal salah satu santrinya selalu mengirimkan undangan langsung ke Balai Kota DKI Jakarta buat Ahok saat masih aktif.
Mantan Bupati Belitung Timur itu nampak geram, lantaran surat tersebut tak pernah sampai ke mejanya. Untuk itu, dia rencananya akan melakukan pengecekan surat masuk bilamana kembali bertugas di Pemprov DKI Jakarta.
"Makanya tanda terima enggak pernah ada sih acara Gus Nuril. Satu waktu masuk ke Balai Kota kita tanya buktinya siapa yang terima," tegasnya di Cipinang, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (9/1).
Bapak tiga orang anak tersebut mengungkapkan, akan menindak tegas pihak yang menyortir suratnya tersebut. Untuk mengantisipasi hal tersebut terjadi, Ahok mengatakan, biasanya memberikan nomor handphone pribadinya agar dapat berkomunikasi langsung.
"Biasanya kalau orang sudah saya kenal, saya kasih nomor handphone pribadi biar langsung," terang Ahok.
Namun, Gus Nuril hanya tersenyum dan meminta Ahok untuk bersabar. Karena yang terpenting baginya saat ini adalah sudah ada silaturahmi antara dirinya dengan mantan politisi Gerindra itu.
"Seng penting sekarang dah sampai. Semua ada waktunya semua indah pada waktunya," tutupnya.
Baca juga:
Prabowo ancam copot kader yang tidak mau bantu Anies-Sandi
Prabowo: Kalau ada paslon kasih uang, ambil tidak perlu utang budi
Sukirman tarik becak dari Surabaya ke Jakarta demi dukung Ahok
Bidik swing voters, Agus mengaku gerilya sejak hari pertama kampanye
Agus: Kalau terpilih saya akan bangun stadion baru di Jakarta
Sekjen Demokrat: Suara di Jakarta telah dikuasai, AHY akan menang
Rhoma Irama: Jakarta perlu sosok pemimpin yang bisa bawa kedamaian
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Bagaimana cara warga Jakarta memilih pemimpin di Pilkada DKI 2017? Dengan sistem ini, warga Jakarta bisa langsung berpartisipasi memberikan suara untuk menentukan pemimpin mereka hingga 5 tahun ke depan.