Ahok miris baru 20 persen warga Jakarta mau naik angkutan umum
Ahok bakal minta perusahaan swasta berlomba-lomba sumbang bus buat Jakarta.
Wajah Jakarta sebagai kota metropolitan tak sebanding dengan tingkat kesadaran warganya yang lebih gemar pakai kendaraan pribadi dibandingkan angkutan umum. Dari total penduduk Jakarta yang mencapai 10 juta, hanya 20 persen yang menggunakan angkutan umum untuk beraktivitas.
"Misalnya kayak di Hongkong sudah 90 persen lebih pergerakan itu menggunakan transportasi umum. Di Singapura juga. Bahkan Mumbai saja di India sudah hampir 50 persen. Kami saja yang paling kacau, baru 20 persen lebih," ungkap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (9/1).
Dia tidak memungkiri salah satu penyebab warga Jakarta belum mau tinggalkan kendaraan pribadi karena karena buruknya fasilitas angkutan umum. Sehingga pada tahun ini, Ahok meminta Direktur PT Transportasi Jakarta, Antonius Kosasih, untuk menambah jumlah armada Transjakarta.
"Inti semuanya apa? Bus mesti beres. Makanya kemarin saya rapat sama Transjakarta, saya tekanin benar. Jumlah bis mesti nambah nih, mesti bus yang bagus supaya orang punya alternatif," kata mantan Bupati Belitung Timur ini.
Rencananya Pemprov DKI Jakarta akan mendorong operator swasta untuk melakukan pengadaan bus. Ahok mengatakan, tidak akan memberikan pembatasan kepada mereka yang akan melakukan pembelian.
"Pengadaannya oleh swasta 1.000-2.000 bus juga bisa, kan operator. Kami kan nanti bayarnya rupiah per kilometer," tutupnya.