Ahok sebut Taksi Uber dengan sopir tembak, sama-sama berbahaya
Ahok menyebut operasional Taksi Uber terindikasi merugikan para sopir taksi yang terdaftar.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menyebut bahwa keberadaan Taksi Uber dan sopir tembak sama-sama berbahaya bagi penumpangnya. Maka, Ahok berjanji menambah bus Transjakarta guna memenuhi kebutuhan transportasi untuk mendukung mobilitas warga.
"Bahaya dua-duanya, tapi kalau sopir tembak angkot lebih bahaya. Taksi Uber cuma masalah pelanggaran izin, itu saja," ujar Ahok usai Safari Ramadan di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Selasa (23/6) malam.
"Makanya kita mau nambah bus tadi, tambah bus semua masuk Transjakarta, mereka punya sertifikat kita," katanya menambahkan.
Ahok mengakui, operasional Taksi Uber terindikasi merugikan para sopir taksi resmi dari perusahaan penyedia layanan taksi yang terdaftar. Hal itu disebabkan keberadaan Taksi Uber yang jelas-jelas tak membayar pajak atas operasionalnya di DKI Jakarta.
"Ya pasti dong ada unsur melanggar pajak. Terima uang orang, tipu negara. Saya enggak tahu, kerugian sopir taksi yang jelas," pungkasnya.
Diketahui, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan banyak pelanggaran yang dilakukan oleh Taksi Uber, salah satunya adalah tidak adanya badan hukum yang membawahi usahanya.
"Sebagaimana diatur oleh UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan dan PP Nomor 74 tahun 2014 tentang Penyelenggara Angkutan Umum, dengan tegas sudah mengatur bahwa operator angkutan umum baik barang maupun orang harus berbadan hukum baik PT maupun koperasi," kata Shafruhan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (21/6).