Ahok sulit kembangkan pariwisata Pulau Seribu biar kayak Maldives
Pengembangan wisata di kawasan utara Jakarta juga terikat dengan peraturan daerah dan undang-undang.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan sulitnya mengembangkan pariwisata di Kepulauan Seribu. Salah satu penyebabnya adalah nilai koefisien dasar bangunan (KDB).
Basuki atau akrab disapa Ahok menjelaskan, KBD di Kepulauan Seribu hanya diizinkan 10-20 persen. Jauh berbeda dengan Maldives yang mencapai 30-40 persen.
"Mereka (Maldives) juga bikin ke laut, itu juga enggak dihitung. Otomatis pulau kecil bangunan dikit enggak mungkin kan kamu bikin orang pesta nikah segala," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (8/9).
Selain itu, mantan Bupati Belitung Timur ini menambahkan, pengembangan wisata di kawasan utara Jakarta juga terikat dengan peraturan daerah dan undang-undang. Sehingga akan memperbaiki aturan yang ada agar dapat bersaing dengan daerah lain.
"Kami kan terikat dengan perda dan undang-undang, nah itu yang mau kami perbaiki. Supaya daya saing Pulau Seribu naik dan investor masuk," ungkapnya.
Sementara terkait moda transportasi ke Kepulauan Seribu sudah tidak ada masalah. Mengingat beberapa dermaga juga sudah berfungsi optimal untuk menuju ke pulau, seperti dari Pluit, Green Bay dan Marina.
"Transportasi enggak masalah. Semua sudah banyak kelasnya. Masalahnya cuma diinvestor tadi," tutupnya.