Ahok tuding RW tolak lapor via Qlue untuk lindungi pendapatan ilegal
"Ini justru enggak ada hubungannya sama Qlue. Ini hubungannya sama lapak-lapak yang mau kami bongkar," tandas Ahok.
Sejumlah ketua RT dan RW menolak pemberlakuan SK Gubernur No 903 tentang Pemberian Uang Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Rukun Tetangga dan Rukun Warga. Serta, Pergub 168 tahun 2014 tentang Pedoman RT RW DKI Jakarta.
SK yang mengamanatkan pengurus RT/RT melaporkan kondisi lingkungan sebanyak 90 kali dalam sebulan di aplikasi Qlue itu mendapat penolakan dari para RT tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama justru mengungkapkan warga yang menerima APBD itu harus mempertanggungjawabkannya. Sebab selama ini, aliran dana tersebut dipertanggungjawabkan melalui sejumlah kuitansi yang diduga dimanipulasi oleh RT dan RW tersebut.
"Kalau kamu terima uang APBD kamu ada pertanggungjawaban enggak? Sekarang ini pertanggungjawabannya ngarang-ngarang kok," ujar Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (30/5).
Basuki atau Ahok begitu sapaannya justru menilai para ketua RT dan RW yang memprotes Pergub tersebut hanya melindungi sejumlah pendapatnya dari parkir liar, penjualan lapak dagang dan sejumlah pendapatan ilegal.
"Terus saya mau tanya, RW yang ribut-ribut itu coba cek, dia punya lapak enggak? Punya parkiran liar enggak? Ada jual lapak enggak? Ada minta rekomendasi warga enggak? Menguasai fasum fasos enggak? Itu dulu deh," ungkap Ahok.
Ahok menuding para RW tersebut kerap menjual lapak dagang di wilayahnya dengan bayaran hingga Rp 1,5 juta tiap bulannya. Tak hanya itu, mereka juga menerima sejumlah uang dari hasil parkir liar yang ada di wilayah kekuasaannya.
"Karena kamu jual lapak bisa Rp 1,5 juta sama PKL, parkir liar bagaimana?" ujar Ahok.
Untuk itu, Ahok menilai, penolakan terhadap Pergub tersebut hanyalah alasan karena lumbung Rupiah-nya bisa hilang dibongkar Pemprov DKI Jakarta.
"Qlue itu kan cuma alasan mau ribut sama saya. Saya ribut sama Ahok karena lapak saya diambil. Saya ribut sama Ahok karena parkiran saya diambil. Ya kalau gitu kan malu,"ungkap Ahok.
"Jadi menurut saya urusan Qlue itu urusan kecil. Ini justru enggak ada hubungannya sama Qlue. Ini hubungannya sama lapak-lapak yang mau kami bongkar," tandas Ahok.